Bintuni, Mediaprorakyat.com – Dalam upaya menjaring aspirasi masyarakat dan melaksanakan fungsi kontrol terhadap proses pembangunan, lima anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni dari Dapil 2 mengadakan kunjungan kerja (Kunker) di Kampung Awegro, Distrik Kuri, Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu (29/06/2024). Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang No. 23 tahun 2014 mengenai masa reses anggota DPRD di Indonesia.
Kelima anggota DPRD yang melaksanakan Kunker tersebut adalah Romilus Tatuta dari Partai Nasdem, Sujono dari Partai Perindo, Hans Tatiorim dari PPP, Andreas Nauri dari Partai Nasdem, dan Muhammad Tiakoly dari Partai Golkar. Romilus Tatuta menyatakan bahwa tujuan dari kunjungan kerja ini adalah untuk menjaring aspirasi masyarakat sebelum realisasi anggaran APBD, sehingga aspirasi masyarakat dapat tersalurkan dengan baik.
“Kami ingin melakukan penjaringan aspirasi dari masyarakat, sebelum adanya realisasi anggaran APBD, sehingga aspirasi masyarakat dapat tersalurkan secara baik,” ujar Romilus Tatuta.
Ketua Komisi A DPRD Teluk Bintuni, Andreas Nauri, menambahkan bahwa aspirasi masyarakat yang diterima akan menjadi masukan bagi pimpinan OPD sehingga dapat diakomodir dalam APBD Kabupaten Teluk Bintuni.
“Mudah-mudahan aspirasi masyarakat ini dapat terakomodir di dalam APBD Kabupaten Teluk Bintuni,” ujarnya.
Sujono dari Partai Perindo juga berharap agar semua aspirasi masyarakat dapat dijawab oleh pemerintah.
“Selama ini aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat melalui DPRD telah diusulkan ke pemerintah daerah dan mudah-mudahan pemerintah dapat menjawabnya,” ujarnya.
Dalam reses tersebut, masyarakat Kampung Awegro menyampaikan beberapa aspirasi. Ayub Tatuta meminta agar pemerintah daerah segera membangun kembali SD Negeri Awegro yang memiliki tiga ruang kelas yang tidak layak digunakan. Ia juga menyampaikan masalah pembangunan jeti yang belum terselesaikan dan jeti apung yang rusak.
Mince Somnaikubun, salah satu guru SD Negeri Awegro, mengeluhkan kondisi gedung sekolah yang rusak dan tidak layak untuk ditempati, sehingga proses belajar mengajar terganggu. Ia juga mengusulkan pembangunan rumah guru, sekolah PAUD dan TK, gedung perpustakaan, serta ruang guru.
Petugas kesehatan di Pustu Kampung Awegro, Muhammad Hasbi, meminta agar Pustu dilengkapi dengan brangkar untuk memudahkan pemeriksaan pasien yang tidak bisa berdiri. Selain itu, ia meminta pembangunan kembali posyandu yang telah rusak.
“Tempat ini sudah lama rusak, karena tiangnya miring masyarakat memutuskan untuk dilakukan pembongkaran. Saat ini kami minta untuk dibangun kembali, sehingga dapat menjadi tempat untuk memeriksakan anak dan balita,” ujarnya.
Dengan demikian, diharapkan kunjungan kerja ini dapat memberikan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat Kampung Awegro dan aspirasi mereka dapat terakomodir dalam anggaran pembangunan daerah. [HS/Tim]