Bintuni, Mediaprorakyat.com – Kasdam XVIII/Kasuari, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga, menyampaikan bahwa tujuan dari gelar kesiapan penanggulangan bencana alam banjir di Teluk Bintuni, wilayah Korem 182/JO, pada tahun anggaran 2024 adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam penanggulangan bencana banjir.
Kegiatan ini diharapkan agar unsur Danrem dan Korem dapat mengambil keputusan tepat dalam rangka penanggulangan bencana, dengan dukungan dari pemerintah daerah (Pemda), TNI, Polri, dan masyarakat setempat.
Menurut analisis Kodam, Teluk Bintuni adalah salah satu wilayah rawan bencana di Papua Barat, bersama dengan Pegunungan Arfak dan Manokwari Selatan. Oleh karena itu, latihan penanggulangan bencana dilakukan di wilayah-wilayah tersebut.
Dalam pelatihan kali ini, peserta terdiri dari 50 orang dari Kodam, 25 orang dari Rindam, dan 25 orang dari Korem, serta staf Danrem dan jajarannya, dengan total sekitar 100 orang. “Partisipasi juga datang dari Pemda, Polri, PMI, dan badan penanggulangan bencana daerah,” jelas Brigjen TNI Yusuf Ragainaga kepada awak media saat diwawancarai seusai pembukaan Apel Gelar Kesiapan Penanggulangan Bencana Banjir di Teluk Bintuni, wilayah Korem 182/JO, TA 2024. Selasa (11/6/2024) di Kantor Bupati Teluk Bintuni,Bumi Saniari, Distrik Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan kerjasama dalam menghadapi situasi bencana nyata, terutama banjir yang sering terjadi akibat curah hujan tinggi. Selain banjir, pelatihan ini juga mencakup penanggulangan bencana lainnya seperti longsor,” ujar Kasdam.
Plt Sekda Teluk Bintuni, Frans N. Awak, menyampaikan apresiasi kepada TNI atas pelaksanaan pelatihan ini.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam menghadapi potensi bencana di wilayah rawan. “Pemerintah daerah menyediakan fasilitas dan dukungan dari dinas teknis untuk menunjang pelatihan ini,” sebut Frans Awak.
Pada kesempatan itu juga, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapan wilayah dalam menghadapi bencana serta situasi keamanan menjelang pesta demokrasi pilkada.
“Sinergi antara TNI, Polri, dan masyarakat diharapkan dapat menciptakan kondisi wilayah yang lebih aman dan siap dalam menghadapi berbagai situasi darurat.” pungkasnya.
[HS]