Manokwari, Mediaprorakyat.com – Para supir truk yang melintasi jalur Manokwari-Bintuni mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh sekelompok orang di lokasi longsor di Tanah Rubuh, Kabupaten Manokwari. Keluhan ini muncul pada Jumat pagi (24/05/2024).
Salah seorang supir menjelaskan bahwa pungutan tersebut sangat memberatkan mereka, terutama karena kondisi jalan yang sulit akibat longsor.
Menurut keterangan yang diberikan, puluhan supir truk meminta agar pihak kepolisian dan pemerintah Kabupaten Manokwari segera mengambil tindakan untuk menertibkan kelompok yang meresahkan ini.
Baca juga 👇
Supir Hi Lux Bayar Seratus Ribu Lewati Longsor Tanah di Manokwari
Mereka menyebutkan bahwa mereka harus membayar sebesar Rp150.000 per truk setiap kali melintasi lokasi tersebut.
“Kasihan kita ini, dari Bintuni sampai subuh di sini di Tanah Rubuh. Kita (supir truk) dipatok Rp150 ribu satu mobil. Kasihan kita tidak ada uang jalan lagi. Ini sama saja dia tidak bersihkan jalan, itu dia buang-buang lumpur saja, baru mereka mabuk,” ungkap salah seorang supir.
Supir tersebut menambahkan, “Tadi pagi kami lewat sekitar jam 5 pagi, tidak diloloskan kalau tidak bayar.”
Dalam video dan rekaman suara yang diterima Mediaprorakyat.com, supir tersebut juga menyampaikan, “Agar pemerintah Kabupaten Manokwari, dan petugas keamanan agar turun ke lapangan melihat kondisi di Tanah Rubuh.” Menurutnya, yang dilakukan oleh sekelompok orang itu merupakan bentuk pemaksaan.
“Kami supir lintas Manokwari – Bintuni, uang jalan kami cuma dikasih Rp600 ribu. Kalau dipatok Rp150 ribu satu kali lewat, kasihan uang jalan habis karena pulang pergi (PP) sudah Rp300 ribu,” tambahnya.
Para supir berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti keluhan ini demi kelancaran dan keamanan perjalanan mereka.