Bintuni, Mediaprorakyat.com – Konsultasi Publik II untuk Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (KLHS-RPJPD) Kabupaten Teluk Bintuni dilaksanakan di Aula Sasana Karya, Komplek Perkantoran Bupati Teluk Bintuni, Distrik Manimeri Barat, Papua Barat, pada Jumat, 3 Mei 2024.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 60 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan tamu undangan. Di antaranya adalah Markus Marten Iba, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Teluk Bintuni; Kapten Inf Septiyan Dwi N, Pjs. Kasdim 1806/TB; Dr. Anton Sineri, Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Papua; Frengky Mobilala, Kepala Dinas Kesehatan Teluk Bintuni; Irai Suartika, Kasat Pol PP Kab. Teluk Bintuni; Melianus Yettu, Kepala Suku Souhg 7 Suku Teluk Bintuni; dan Agustinus Orocomna, Ketua Feropelo Teluk Bintuni.
Asisten II Sekda Teluk Bintuni, Ir. I.B. Putu Suratna, dalam sambutannya menekankan pentingnya penyusunan KLHS-RPJPD untuk memastikan pembangunan jangka panjang yang terstruktur dan berkelanjutan. Upaya ini juga merupakan amanat undang-undang.
Acara dilanjutkan dengan paparan oleh Dr. Anton Sineri, yang membahas kerangka kerja penyusunan KLHS-RPJPD untuk tahun 2024. Ia menjelaskan berbagai isu strategis, alternatif skenario, dan rekomendasi terkait pembangunan daerah.
Sesi diskusi dan tanya jawab kemudian berlangsung. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan tentang rencana pembangunan jangka panjang serta dampaknya terhadap lingkungan hidup di Kabupaten Teluk Bintuni. Diskusi berjalan lancar, dengan berbagai pandangan dan ide yang konstruktif.
Markus Marten Iba, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Teluk Bintuni, menandatangani berita acara sebagai tanda penutupan Konsultasi Publik II ini.
Konsultasi Publik II diakui sebagai langkah penting untuk mengumpulkan aspirasi para pemangku kepentingan dan memastikan rencana pembangunan jangka panjang Kabupaten Teluk Bintuni selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan serta kebutuhan masyarakat setempat.
Para peserta berharap hasil dari konsultasi ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi pembangunan di masa depan. [HS]