Bintuni | Mediaprorakyat.com – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Teluk Bintuni, Jusak Ayomi, memberikan apresiasi terhadap karya inovatif pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Yakati di Distrik Wamesa.
Produk unggulan berupa makanan ringan berbahan dasar sagu dinilai memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional.
Jusak Ayomi mengaku terkesan saat pertama kali melihat produk tersebut dalam pameran HUT ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni beberapa waktu lalu. Hal itu ia sampaikan saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (23/7/2025).
“Produk makanan ringan dari bahan sagu yang dipamerkan sangat menarik, memiliki kemasan yang bagus dan layak masuk pasar internasional. Namun, untuk bisa melangkah lebih jauh, produk ini perlu mengantongi izin dari Balai POM dan sertifikasi halal sebagai standar yang harus dipenuhi,” ujar Jusak Ayomi.
Untuk itu Selain memberi apresiasi karya masyarakat Teluk Bintuni tersebut, Kajari Teluk Bintuni kedepannya akan melakukan kordinasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Perindakop) Teluk Bintuni untuk memberikan pendampingan terhadap pengembangan produk UMKM tersebut.
“Kami ingin hasil karya masyarakat ini tidak berhenti di level lokal saja. Kejaksaan siap mendorong dan mendukung kolaborasi lintas sektor agar UMKM dapat naik kelas,” tambahnya.
Tak hanya mendukung sektor ekonomi kerakyatan, Kejari Teluk Bintuni juga menunjukkan komitmen terhadap peningkatan pelayanan hukum dan kesehatan masyarakat.
Jusak mengungkapkan bahwa Kejaksaan turut berperan dalam penanganan stunting melalui program sosial.
“Kami membina salah satu posyandu. Dari data yang ada, terdapat dua anak terindikasi mengalami stunting. Setiap tanggal 8, kami rutin menyalurkan makanan tambahan bergizi bagi anak-anak di posyandu binaan tersebut,” jelasnya.
Langkah ini disebut sebagai bentuk kepedulian sosial Kejaksaan dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas, selaras dengan program nasional percepatan penurunan angka stunting.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perindakop Teluk Bintuni, Dominggus Patikawa, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Kejaksaan Negeri Bintuni.
“Kami mengapresiasi pendampingan Kejaksaan, khususnya terhadap UMKM di Desa Yakati, Distrik Wamesa. Produk makanan ringan dari sagu yang dikelola dengan baik ini berpotensi memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, baik di Bintuni maupun luar daerah,” ujarnya.
Dominggus menambahkan bahwa agar UMKM bisa berkembang lebih jauh, mereka harus memenuhi sejumlah syarat legalitas, termasuk berbadan hukum dan memiliki izin usaha lengkap, termasuk sertifikat halal.
“Sebagai dinas teknis, kami siap memberikan pendampingan, termasuk bantuan peralatan dan modal usaha, terutama bagi pelaku UMKM Orang Asli Papua (OAP) di Yakati,” ungkapnya.
Pihaknya juga akan meninjau langsung perkembangan usaha di lapangan untuk memastikan keberlanjutan program bantuan. Ia berharap kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Kejaksaan, dapat mendorong peningkatan kapasitas dan pendapatan kelompok UMKM hingga menembus pasar nasional dan internasional.
Menanggapi hal ini, salah satu warga Yakati menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Kejaksaan Negeri Bintuni kepada komunitas perempuan, khususnya mama-mama dari Papua yang kini menetap di Yakati.
Sementara itu, Anggota DPRK Teluk Bintuni, Roy Masyewi, juga turut menyampaikan apresiasinya.
“Saya sebagai anak Wamesa sangat berterima kasih atas apresiasi dari Kajari Teluk Bintuni. Saya juga bersama LSM Panah Papua sedang mencari solusi untuk pengembangan produk lokal seperti kukis sagu buatan mama-mama di kampung Haji,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Roy mengatakan bahwa dorongan terhadap pangan lokal sangat sejalan dengan arah kebijakan nasional. Saat ini, DPRK juga sedang menyusun rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang pangan lokal.
“Teluk Bintuni bukan hanya punya sumber daya migas, tapi juga kekayaan pangan lokal. Kami sedang membahas Ranperda tentang pangan lokal yang diinisiasi DPR,” imbuhnya.
Menurut politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu, dukungan terhadap produk lokal seperti kukis sagu sangat penting untuk memperkuat ekonomi masyarakat.
“Terima kasih kepada Kepala Kejaksaan karena telah mengingatkan kami akan pentingnya dukungan dari Balai POM. Kami bersama LSM Panah Papua dan Koalisi Pangan Bintuni sedang berjuang agar produk-produk ini mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan,” tambahnya.
Roy juga menyebutkan bahwa selain produk dari Yakati, ada pula produk pangan lokal dari Merdey dan beberapa wilayah binaan lainnya.
Ia berharap pemerintah daerah, khususnya dinas teknis, dapat menjalin komunikasi langsung dengan BUMDes Yakati maupun Panah Papua untuk pendampingan lebih lanjut. Roy juga mengusulkan agar produk-produk lokal ini bisa masuk dalam program strategis seperti Koperasi Merah Putih yang memang dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan lokal.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian serius terhadap produk lokal, khususnya pangan lokal, agar mendapatkan tempat dan dukungan dalam program-program pembangunan daerah,” pungkasnya.
[red/mpr/hs]