Manokwari | Mediaprorakyat.com — Sekolah Muhammadiyah Conservation Manokwari (SMAMCO) resmi beroperasi di atas tanah adat Mansim, Papua Barat. Kehadiran sekolah ini menandai tonggak penting bagi pendidikan di wilayah tersebut, karena menjadi sekolah Muhammadiyah pertama yang mengintegrasikan konsep konservasi adat berbasis kearifan lokal Papua dalam sistem pendidikannya. Peresmian berlangsung pada Selasa (25/11/2025).
SMAMCO didirikan pada 7 Februari 2025 dan mendapat dukungan penuh dari Kepala Suku Arfak Mansim, Joni Mansim. Pihak sekolah menyampaikan terima kasih atas dukungan moral, spiritual, serta pengawalan yang diberikan sejak proses pembangunan hingga sekolah siap beroperasi.
Komitmen Mencerdaskan Anak Papua
Ketua Majelis Dikdasmen PNF PWM Papua Barat, Harianto Mumuan, S.Pd., M.Si., menegaskan bahwa pendirian SMAMCO merupakan langkah Muhammadiyah untuk mencerdaskan anak-anak Papua dan memastikan mereka mampu bersaing dengan generasi dari wilayah lain di Indonesia.
“Anak-anak Papua harus berhasil di negerinya sendiri,” tegas Harianto.
Senada dengan itu, Kepala Sekolah SMAMCO, Maesarah, M.Pd., menyampaikan bahwa sekolah berkomitmen memberikan akses pendidikan yang layak, berkualitas, dan inklusif. Dari total 60 siswa yang terdaftar dalam waktu kurang dari satu tahun, 75 persen di antaranya merupakan anak asli Papua beragama Nasrani, mencerminkan keberagaman serta keterbukaan SMAMCO untuk semua anak bangsa.
Integrasi Pendidikan Modern dan Kearifan Lokal
SMAMCO mengemban misi sebagai pusat pembelajaran yang memadukan metode pendidikan modern dengan pelestarian budaya dan lingkungan hidup. Konsep konservasi adat yang diusung merupakan ciri khas sekolah ini.
Dengan pendekatan tersebut, generasi muda Papua diharapkan tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan tetap memegang teguh identitas budaya mereka.
Dukungan Luas untuk Kemajuan Pendidikan
Dukungan masyarakat adat, pemerintah daerah, serta struktur Muhammadiyah menjadi modal penting bagi keberlangsungan SMAMCO. Kehadiran sekolah ini diharapkan menjadi model sekolah konservasi adat di Tanah Arfak Mansim serta motor penggerak kemajuan pendidikan di Papua Barat.
[red/mpr/tim]









