Home / Berita

Jumat, 3 Oktober 2025 - 22:40 WIT

Mahasiswa Paniai di Manokwari Gelar Mimbar Bebas Tolak Militerisasi di Kabupaten Paniai

Manokwari | Mediaprorakyat.com – Mahasiswa asal Kabupaten Paniai yang tergabung dalam Koordinator Wilayah (Korwil) Paniai, Kota Studi Manokwari, menggelar mimbar bebas di depan Kampus Universitas Papua (UNIPA) Amban, Jumat (03/10/2025).

Aksi ini diikuti oleh, puluhan mahasiswa, dan rakyat Papua dengan tema:
“Segera Kembalikan dan Tarik Militer Non-Organik dari Kabupaten Paniai ke Barak-Nya.”

Dalam aksi mimbar bebas ini masa sedang pegan spanduk dan poster berisi tulisan tarik militer organik dan anorganik dan gambar inside masa lalu dan masa kini yang terjadi di kabupaten Paniai.

Koordinator lapangan, Karel M. Muyapa, menyatakan bahwa kehadiran militer non-organik di Paniai sejak September 2025 telah menimbulkan trauma mendalam bagi masyarakat. Menurutnya, pola operasi militer yang masif mengingatkan pada serangkaian tragedi pelanggaran HAM di masa lalu, termasuk Tragedi Paniai Berdarah 2014 dan operasi militer di Distrik Bibida (2024).

“Tanah Papua diberkati dengan kekayaan alam dan budaya yang beragam. Namun yang terjadi justru rakyat sipil terus menjadi korban kekerasan negara. Kami menolak segala bentuk militerisasi karena itu bertentangan dengan hak asasi manusia dan kehidupan sipil yang damai,” tegas Karel.

Ketua Korwil Paniai, Miyeida Mote, menambahkan bahwa pengerahan pasukan di Paniai dilakukan tanpa sepengetahuan pemerintah kabupaten. Saat ini, sejumlah pos militer non-organik telah menempati Distrik Paniai Timur, Obano, dan Aradide. Kondisi ini membuat masyarakat resah, bahkan sebagian terpaksa mengungsi ke Nabire dan Enarotali.

Dalam pernyataan sikap resminya, mahasiswa Paniai di Manokwari menuntut:

1. Presiden RI Prabowo Subianto dan Panglima TNI segera menarik seluruh militer non-organik dari Kabupaten Paniai.
2. Menghentikan operasi militer, penggerebekan, penyisiran, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil di Paniai maupun di seluruh Tanah Papua.
3. Pemerintah Kabupaten Paniai dan DPRK bersikap tegas menolak pengerahan militer tanpa izin resmi.
4. Pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas berbagai pelanggaran HAM di Papua sesuai hukum nasional dan internasional.
5. DPRK Paniai segera mencabut izin pertambangan serta menolak pemekaran DOB Delama Jaya dan Paniai Timur.
6. Menolak proyek strategis nasional (PSN) yang dinilai merugikan rakyat Papua, termasuk eksploitasi Blok Wabu di Intan Jaya.

Baca Juga  Dukung Program TMMD , Puskesmas Idoor Sudah Laksanakan Vaksin Tahap Pertama

Mahasiswa menegaskan, perjuangan mereka bukan sekadar kepentingan kelompok, melainkan suara hati rakyat Papua.

“Kami menuntut negara menghormati hak masyarakat adat sebagai pemilik sah tanah, hutan, dan sumber daya alam sesuai amanat Otsus dan deklarasi hak-hak masyarakat adat PBB (UNDRIP),” tutup Miyeida.

 

[red/mpr/js]

Share :

Baca Juga

Kasat Reskrim AKP Boby Rahman

Berita

Kasus Korupsi Beras ASN, AKP Boby Ungkap Modus dan Aliran Dana Miliaran
Foto bersama usai Ketua Forum Hak-hak Masyarakat Adat Suku Besar Sebyar, Hengki Sorowat, memberikan keterangan kepada wartawan terkait rencana pertemuan Pemda dan DPRK Teluk Bintuni bersama masyarakat adat Sebyar. (Foto: Istimewa)

Berita

Hengki Sorowat Ajak Masyarakat Sebyar Kawal Dialog Damai Soal DBH Migas 10 Persen
Ketua LMA Suku Besar Sebyar, Nuh Inai, saat memberikan keterangan kepada media. (Foto: Istimewa)

Berita

Dukung Pertemuan Segitiga, Nuh Inai Tegaskan Sikap LMA Sebyar Soal DBH Migas
Keterangan gambar: Abner Itlay saat menyampaikan sambutan usai terpilih sebagai Kepala Suku/Ketua Kerukunan Masyarakat Pegunungan Tengah Papua Barat periode 2025–2030 dalam Mubes di Aula LPMP, Manokwari, Selasa (30/9/2025).

Berita

Mubes Pegunungan Tengah Papua Barat Tetapkan Abner Itlay Sebagai Ketua 2025–2030
Kasat Reskrim Polresta Manokwari, AKP Agung Gumara Samosir (Foto: ARS/MPR)

Berita

Agung Samosir Ungkap Aib Perumahan Lembah Hijau: Sertifikat, Uang, hingga Hak Ulayat Raib

Berita

K2BPT Gelar Mubes Perdana: Satukan 16 Kabupaten Pegunungan Tengah di Papua Barat
Gambar: Ketua RT 02/RW 15, Jl. Trikora Rendani, Jhon Ahoren, saat memberikan keterangan kepada wartawan Mediaprorakyat.com.

Berita

Warga Wosi Rendani Kesal, Ganti Rugi Proyek Bandara Tak Kunjung Cair
DPW PPP Papua Tengah Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Muhamad Mardiono sebagai Ketua Umum PPP 2025–2030

Berita

Freny Anouw: Papua Tengah Siap Dukung Kepemimpinan Muhamad Mardiono di PPP