SMA Muhammadiyah Conservation, Mumuan: Cetak Generasi Cinta Alam

Tampak di depan kamera, Haryanto Mumuan memberikan keterangan tentang SMA Muhammadiyah Conservation Manokwari, Rabu (16/7).
Foto: Syamsul Inai/Istimewa.

Tampak di depan kamera, Haryanto Mumuan memberikan keterangan tentang SMA Muhammadiyah Conservation Manokwari, Rabu (16/7). Foto: Syamsul Inai/Istimewa.

Bintuni | Mediaprorakyat.com – SMA Muhammadiyah Conservation Manokwari Resmi Berdiri, Fokus pada Pendidikan dan Konservasi Alam Papua Barat

Yayasan Muhammadiyah Papua Barat resmi meluncurkan program baru di bidang pendidikan dengan mendirikan SMA Muhammadiyah Conservation Manokwari. Sekolah ini menjadi bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam mendukung pelestarian lingkungan di wilayah Papua Barat melalui jalur pendidikan.

Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) serta Pendidikan Nonformal (PNF) Muhammadiyah Papua Barat, Haryanto Mumuan, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa pendirian sekolah ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman generasi muda terhadap pentingnya konservasi alam.

“Sekolah ini tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga membentuk karakter siswa agar peduli terhadap kelestarian lingkungan, khususnya di Papua Barat yang dikenal memiliki kekayaan hayati luar biasa, baik di laut maupun di hutan,” jelas Haryanto saat diwawancarai pada Rabu (16/07/2025) di lingkungan Universitas Muhammadiyah Teluk Bintuni (UNIMUTU), Tisay, Distrik Bintuni Timur.

Wawancara tersebut turut disaksikan oleh Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Papua Barat, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UNIMUTU sekaligus Kepala Distrik Tomu, Syamsul Inay.

Haryanto mengungkapkan bahwa proses belajar-mengajar di SMA Muhammadiyah Conservation Manokwari yang berlokasi di Arfai, Manokwari, saat ini telah berjalan dengan baik.

Sambungnya, Sekolah tersebut telah memiliki tenaga pengajar yang memadai dan menampung sekitar 70 siswa, di mana 70 persen di antaranya merupakan masyarakat asli Papua (Suku Arfak), termasuk dari marga Mandacan dan Mansim.

“Menariknya, sekitar 70 persen siswa juga berasal dari kalangan Nasrani, menunjukkan bahwa sekolah ini terbuka dan inklusif bagi siapa saja yang ingin belajar,” tambah Haryanto.

Ungkapnya, Pendirian sekolah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Daerah, organisasi Muhammadiyah, hingga masyarakat setempat.

Baca Juga  Meski Hujan, Semangat Buruh di Manokwari Tak Surut Rayakan May Day secara Damai dan Aman

Haryanto mengajak seluruh masyarakat Papua Barat untuk berperan aktif dan memanfaatkan keberadaan sekolah ini sebagai sarana menimba ilmu serta membangun masa depan bersama.

“Ke depan, kita harapkan lulusan SMA Muhammadiyah Conservation ini mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga dan melestarikan alam Papua Barat,” tutupnya.

 

[red/mpr/hs]

 

 

 

Share :

Baca Juga

BERITA

DPRK Teluk Bintuni Gelar RDP Bahas Formasi CPNS, PPPK, Penyelesaian Status Tenaga Honorer, dan Pencaker
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Papua Barat yang baru tiba di Bandara Rencana, Manokwari, dan mendapat sambutan hangat dari Wakapolda Papua Barat. Kehadiran dan penyambutan ini menjadi simbol soliditas antar aparat penegak hukum di wilayah Papua Barat.

BERITA

Kajati Baru Papua Barat Tiba di Manokwari, Disambut Meriah Wakapolda dan Pejabat Penting!
Tangkapan layar dari video yang dikirimkan warga Maybrat kepada pihak Ombudsman, terkait penolakan terhadap pergantian Kepala Kampung. (Istimewa)

BERITA

Ombudsman Soroti Kisruh di Maybrat: Jabatan Kepala Kampung Bukan Mainan Politik!

BERITA

Sekretariat Rumasatu Diresmikan di Bintuni, Wujud Komitmen Jaga Tanah Adat dan Keutuhan NKRI

BERITA

Manokwari Mantapkan Langkah Pembangunan Berkelanjutan Lewat Konsultasi Publik KLHS RPJMD

BERITA

Sempat Buron, FA Diringkus di Biak: Kasus Kekerasan Seksual Anak di Teluk Bintuni
Kasat Reskrim, AKP Boby Rahman, S.Tr.K., S.I.K.

BERITA

Diduga Setubuhi Anak Tiri, Pria 46 Tahun Diamankan di Teluk Bintuni
Caption: Seorang petani kopi, Pilatus Alua, saat diwawancarai di lokasi perkebunan kopi Arabika Aluama, Desa Jiwika, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (16/7/2025). Foto: Julianus Surabut/MPR

BERITA

Petani Kopi Pilatus Alua: “Kami Anak Papua Mampu Berkarya dan Bersaing, Pemerintah Harus Dukung!”