Home / BERITA / BISNIS & EKONOMI / NASIONAL

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:59 WIT

Petani Kopi Pilatus Alua: “Kami Anak Papua Mampu Berkarya dan Bersaing, Pemerintah Harus Dukung!”

Caption:
Seorang petani kopi, Pilatus Alua, saat diwawancarai di lokasi perkebunan kopi Arabika Aluama, Desa Jiwika, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (16/7/2025).
Foto: Julianus Surabut/MPR

Caption: Seorang petani kopi, Pilatus Alua, saat diwawancarai di lokasi perkebunan kopi Arabika Aluama, Desa Jiwika, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (16/7/2025). Foto: Julianus Surabut/MPR

Pilatus Alua Kembangkan Warisan Kopi Arabika Aluama di Distrik Kurulu, Jayawijaya

Wamena | mediaprorakyat.com – Pilatus Alua, pemuda asal Kampung Sompaima, Desa Jiwika, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, dengan tekun mengembangkan potensi kopi Arabika yang merupakan warisan dari mendiang ayahnya, Frans Alua. Usaha ini bukan sekadar bisnis, melainkan bentuk penghormatan sekaligus kelanjutan perjuangan sang ayah dalam membudidayakan kopi dan madu lokal sejak lama.

Dalam wawancara bersama mediaprorakyat pada Rabu (15/7/2025), Pilatus menceritakan perjalanannya yang penuh tantangan dan tekad.

Kopi Arabika Aluama bukan hanya komoditas lokal, melainkan simbol perjuangan dan keteguhan. Di tengah keterbatasan alat, akses pemasaran, dan minimnya sumber daya manusia, Pilatus memilih kembali ke kampung halaman.

Ia meninggalkan bangku kuliah demi mengambil alih tongkat estafet warisan keluarga. Kini, ia menjadi salah satu generasi muda Papua Pegunungan yang berusaha bertahan dan berdaya melalui potensi lokal.

Potensi kopi Arabika dari Kampung Sompaima telah dibudidayakan sejak lama oleh almarhum Frans Alua. Selain kopi, Frans juga dikenal sebagai pembudidaya madu lokal, yang hasilnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, termasuk membiayai pendidikan anak-anaknya.

Pilatus mengenang masa kecilnya yang dipenuhi pengalaman mendampingi sang ayah mengelola kopi.

“Bapak dulu kelola kopi dan madu, hasilnya digunakan untuk bayar uang sekolah kami. Waktu saya kuliah di UNIPA Manokwari jurusan Peternakan, bapak meninggal, dan saya terpaksa berhenti kuliah karena tidak ada biaya,” ujarnya.

Keputusan untuk kembali ke Wamena dan melanjutkan usaha kopi keluarga bukanlah hal yang mudah.

Ia sempat melanjutkan pendidikan di Petra Baliem Wamena hingga selesai, sembari perlahan mengembangkan usaha kopi.

Saat ini, Pilatus mengelola sekitar 3 hektare lahan kopi dengan dua kali masa panen per tahun, yakni pada bulan April dan Juni. Dalam satu kali panen, ia mampu menghasilkan 5 hingga 7 kilogram biji kopi kering.

Baca Juga  Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Hibah untuk Ormas di Kabupaten Teluk Bintuni

Meski demikian, berbagai tantangan masih ia hadapi. “Saya kerja sendiri, belum punya label merek, dan masih kesulitan alat serta tenaga kerja,” ungkapnya.

Mesin pengupas kulit kopi yang digunakan merupakan bantuan dari pemerintah, namun proses pengolahan dan pemasaran masih dilakukan secara manual. Untuk sementara, kopi dijual per bungkus seharga Rp20 ribu, sesuai dengan permintaan konsumen.

Transportasi dari kebun ke kota menjadi kendala utama dalam proses pemasaran, ditambah tidak adanya tempat penampungan atau outlet tetap.

Meski begitu, Pilatus tidak menyerah. Ia bahkan berencana membuka lahan tambahan, meskipun rencana tersebut masih terkendala oleh terbatasnya biaya dan peralatan.

Di tengah perjuangannya, Pilatus berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah daerah, khususnya dinas terkait.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, terutama dalam mendukung generasi muda Papua Pegunungan yang ingin mandiri dan berdaya melalui usaha lokal.

“Kami, anak Papua, juga bisa bersaing di dunia wirausaha, asal ada dukungan nyata dari pemerintah,” pungkas Pilatus dengan penuh harap.

 

[red/mpr/js]

 

Share :

Baca Juga

BERITA

Sempat Buron, FA Diringkus di Biak: Kasus Kekerasan Seksual Anak di Teluk Bintuni
Kasat Reskrim, AKP Boby Rahman, S.Tr.K., S.I.K.

BERITA

Diduga Setubuhi Anak Tiri, Pria 46 Tahun Diamankan di Teluk Bintuni
Keterangan Gambar: AKBP Hans Rachmatulloh Irawan, S.I.K. saat masih menjabat sebagai Kapolres Teluk Bintuni, berfoto bersama Pimpinan Mediaprorakyat.com, Haiser Situmorang. Keduanya tampak mengenakan masker di masa pandemi. Foto diambil pada 1 Juli 2021. (Dokumen: Mediaprorakyat.com)

BERITA

Mantan Kapolres Teluk Bintuni Jabat Dirreskrimsus Polda NTT

BERITA

Syamsudin Seknun Haru di Ultah ke-45: Refleksi dan Janji untuk Rakyat
Keterangan Gambar: Kepala Distrik Kurulu, Natalis Sorabut, saat menyerahkan bantuan kepada Ketua LMA di halaman Kantor Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (15/7). Foto: JS/MPR

BERITA

Dinas Sosial Jayawijaya Salurkan Bansos ke Tiga Distrik Sesuai Instruksi Bupati
Dalam gambar tampak siswa-siswi berseragam putih merah (SD) yang merupakan calon peserta didik baru di SMPN Terpadu Bintuni. Selasa, 15 Juli 2025. Foto: Istimewa

BERITA

MPLS di SMPN Terpadu Bintuni, Sekolah Unggulan Sambut Siswa Baru dengan Antusias
Puluhan karyawan meminta penjelasan kepada pihak perusahaan terkait upah mereka. Meskipun sempat terjadi percakapan melalui sambungan telepon, namun tidak ada penjelasan yang pasti dari pihak perusahaan. Selasa (15/7), sumber: karyawan.

BERITA

Skandal Upah di Manokwari Selatan: PT Longkelai Hijau Tak Gaji Karyawan 7 Bulan!

BERITA

Kapolres Teluk Bintuni Pimpin Langsung Gaktibplin! Polisi Harus Tertib Sebelum Tertibkan Warga