Jakarta, Mediaprorakyat.com – SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua), yang merupakan bagian dari Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian satwa endemik Papua. Komitmen ini diwujudkan melalui peresmian kandang habituasi kasuari dan kanguru tanah di area kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat pada Selasa (4/2/2025).
Peresmian ini dihadiri oleh Kepala BBKSDA Papua Barat, Johny Santoso, didampingi Pjs. Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku (SKK Migas Pamalu) Galih W. Agusetiawan, General Manager Zona 14 PEP Dadang Soewargono, serta Manager PEP Papua Ardi.
Kandang habituasi tersebut dibangun dengan ukuran 18 meter x 12 meter untuk kasuari dan 4 meter x 2 meter untuk kanguru tanah. Kepala BBKSDA Papua Barat, Johny Santoso, menjelaskan bahwa pembangunan kandang ini merupakan bagian dari program kolaborasi SKK Migas-PEP Papua dan BBKSDA Papua Barat dalam upaya pelestarian satwa endemik.
“Perdagangan dan penyelundupan satwa, khususnya kasuari dan kanguru tanah, masih marak terjadi. Satwa hasil penyelamatan cenderung kehilangan sifat alamiahnya sehingga memerlukan proses habituasi untuk mengembalikan naluri bertahan hidup mereka,” ujar Johny.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mencegah perdagangan satwa endemik, terutama di jalur penerbangan dan perkapalan dari Sorong ke luar daerah.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, Galih W. Agusetiawan, menjelaskan bahwa kandang ini mampu menampung hingga 12 ekor kasuari berusia 1-2 tahun serta sekitar 8 ekor kanguru tanah.
“Industri hulu migas tidak hanya beroperasi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga berkolaborasi dengan BBKSDA Papua Barat dalam penyelamatan satwa endemik,” jelasnya.
General Manager Zona 14 PEP, Dadang Soewargono, menambahkan bahwa kandang habituasi ini merupakan bentuk nyata kolaborasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di Papua.
“Kandang ini juga menjadi bagian dari program inovasi PROPER 2024 dengan judul PASTI LESTARI (Penyelamatan Satwa Langka Kasuari melalui Metode Habituasi Imprinting). Pembangunan kandang ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 15 tentang Ekosistem Daratan dan nomor 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan,” ungkap Dadang.
Dengan adanya program ini, diharapkan satwa endemik Papua dapat lebih terlindungi dan memiliki kesempatan untuk kembali ke habitat alaminya.