Home / BERITA

Minggu, 8 September 2024 - 23:39 WIT

Kehadiran Ojek Online Maxim di Manokwari Memicu Polemik: Pendapatan Ojek Konvensional Terancam

Suasana saat Pertemuan Para Pengurus ojek Konvensional dan Ojek Online Maxsim di kantor Dinas Perhubungan Manokwari

Suasana saat Pertemuan Para Pengurus ojek Konvensional dan Ojek Online Maxsim di kantor Dinas Perhubungan Manokwari

Manokwari, Mediaprorakyat.com – Kehadiran ojek online Maxim di Manokwari menimbulkan keresahan di kalangan ojek konvensional dan pengelola taksi bandara. Dalam pertemuan yang diadakan oleh Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Manokwari, para pengurus ojek online, ojek konvensional, dan Asosiasi Angkutan Darat Bandara Manokwari membahas dampak ekonomi dari operasional Maxim baru-baru ini.

Ronald Sabami, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas PKP Manokwari, menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan mencari solusi agar kehadiran Maxim tidak memicu konflik di lapangan. “Ojek konvensional merasa dirugikan karena Maxim menawarkan tarif lebih murah, sehingga pendapatan mereka terganggu,” ujar Sabami.

Sabami mengungkapkan bahwa baik ojek konvensional maupun ojek online di Manokwari belum memiliki izin operasi resmi dan belum diatur dalam regulasi daerah. Meski demikian, ojek online tetap diizinkan beroperasi di jalur tertentu dan harus berkoordinasi dengan ojek konvensional.

Polemik ini akan dibawa ke DPRK Manokwari untuk dibahas lebih lanjut guna merumuskan regulasi yang bisa mengatur keberadaan ojek konvensional dan online. “Regulasi ini penting agar kedua jenis transportasi bisa berjalan berdampingan tanpa merugikan pihak mana pun,” tambah Sabami.

Raymond, perwakilan Asosiasi Taksi Bandara Rendani, mengingatkan agar Maxim menghormati area operasional yang telah diatur pihak pengelola bandara. Ia berharap pemerintah daerah mengambil langkah bijak untuk menghindari bentrokan antara pengemudi ojek online dan konvensional.

Ketua ojek konvensional Bintang Nusantara (BINUS) menegaskan bahwa pertemuan ini bukan jaminan Maxim bisa beroperasi sepenuhnya di Manokwari. Mereka menuntut adanya payung hukum yang jelas bagi ojek konvensional sebelum membicarakan operasional ojek online. “Tarif murah yang ditetapkan Maxim tidak sesuai dengan kondisi Papua dan merusak pendapatan kami,” ungkapnya.

Baca Juga  UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU IMLEK TAHUN 2022 DARI PLT DIREKTUR RSUD TELUK BINTUNI

Para pengemudi ojek konvensional dari berbagai paguyuban seperti Parda, Binus, dan Kompas sepakat menolak keberadaan Maxim hingga ada keputusan hukum yang jelas dari pemerintah daerah. Salah seorang pengemudi ojek pangkalan di Wosi mengeluhkan bahwa kehadiran Maxim telah mengurangi penghasilannya karena pelanggan lebih memilih layanan yang lebih murah.

Menanggapi keluhan ini, Yudhi, perwakilan Maxim Manokwari, menyampaikan bahwa kehadiran Maxim bukan untuk mengurangi pendapatan ojek konvensional, melainkan untuk melengkapi layanan yang sudah ada. Yudhi juga memohon maaf kepada para paguyuban ojek konvensional dan pengelola taksi bandara.

“Kami bukan tidak mau berkoordinasi untuk bertukar pikiran dengan para ketua ojek, namun kami sudah berusaha datang dan mencari keberadaan sekretariat yang ada,” ungkap Yudhi. “Ada yang ketemu dan ada yang tidak. Beruntung ada pertemuan ini sehingga kita bisa saling kenal. Untuk selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan ojek konvensional yang hadir saat ini.”

“Kami mohon maaf kepada paguyuban ojek konvensional dan taksi bandara jika kehadiran kami dianggap mengganggu. Kami akan berkoordinasi dengan ojek konvensional agar bisa bekerja sama dengan baik,” tutupnya.

Polemik ini mencerminkan benturan kepentingan antara ojek konvensional dan online yang perlu segera diatasi oleh pemerintah daerah agar tidak berkembang menjadi konflik yang lebih besar di kemudian hari. [MS]

Share :

Baca Juga

BERITA

Milad ke-3 Masjid Agung Akbar Al-Muttaqin: Simbol Toleransi dan Sinergi Membangun Bintuni Bermartabat
Keterangan Gambar: Kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Sido Makmur yang dinilai sudah tidak layak digunakan. Sumber: Warga Kampung Sido Makmur.

BERITA

Warga Sido Makmur Desak Perbaikan Pustu Rusak: “Kami Takut Bangunan Roboh!”

BERITA

Bupati Lanny Jaya Tegaskan Sinergi Gapensi dalam Visi Pembangunan dari Kampung ke Kota
Tampak Ketua Tim Anggota DPR Papua Barat, H. Asri, ST (memakai jaket hitam, tanpa topi, dan berkacamata), bersama rombongan, disambut hangat saat tiba di lokasi untuk meninjau langsung dua situs bersejarah yang penting dalam peradaban agama di Tanah Papua. Kunjungan ini dilaksanakan pada Sabtu, 5 Juli 2025. (Foto: Istimewa)

BERITA

H. Asri dan Tim DPR Papua Barat Tinjau Persiapan Situs Sejarah Agama Jelang HUT Masuknya Islam di Tanah Papua
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Papua Barat, Amus Atkana

BERITA

RSUD Manokwari Tunggak Honor Nakes, Ombudsman: Hak Publik Jangan Diabaikan
Ketua Marga Ateta Tegas Tolak Aktivitas PT BSP di Tanah Adat: "Kami Tidak Pernah Melepaskan Wilayah Adat Kami"

BERITA

Ketua Marga Ateta Tolak Perkebunan Sawit PT. BSP di Tanah Adat Sumuri: “Kami Tidak Pernah Melepas Tanah Kami!
Danrem 182/JO Gelar Sidang Disiplin Militer, Tiga Prajurit Dijatuhi Hukuman

BERITA

Tegas! Danrem 182/JO Hukum 3 Prajurit, Ada yang Terlibat Judi dan Hidup Mewah
Keterangan Gambar: Kejari Teluk Bintuni Eksekusi Uang Pengganti Korupsi, Tegaskan Komitmen Pulihkan Kerugian Negara. Tampak dalam gambar, Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Teluk Bintuni, Alfisius Adrian Sombo, S.H. (kiri), dan Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejari Teluk Bintuni, Agung Satriadi Putra, S.H., M.H. (kanan), mengenakan seragam Adhyaksa. Senin, 7 Juli 2025.

BERITA

Kejari Bintuni Kembalikan Rp214 Juta ke Kas Negara dari Dua Perkara Korupsi