BINTUNI | mediaprorakyat.com – Selama ini pekerja Asli Papua terlebih khusus masyarakat Teluk Bintuni di abaikan atau ogah di pakai oleh perusahaan perusahaan migas sebagai tenaga kerja dibidang minyak dan gas.
Mengingat perusahaan migas memerlukan tenaga kerja skill yang tinggi atau menghuni, sehingga para tenaga kerja yang ingin melamar di ladang minyak dan gas harus memiliki sertifikat nasional maupun internasional.
Untuk itu, Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas yang di gagas pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni sudah sejalan dengan permintaan atau kebutuhan di perusahaan migas
Ada beberapa proyek migas di Papua Barat seperti BP Tangguh, pemrosesan gas genting oil kasuri. Tarin 3 dan kawasan industry di Onar yang tentunya akan membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga putra dan putri asli Papua harus memanfaatkan pusat pelatihan teknik industry dan migas ini dengan baik.
Bupati Teluk Bintuni, Ir.Petrus Kasihiw.MT yang juga merupakan pengagas berdirinya P2TIM ini mengungkapkan, keberadaan P2TIM ini sudah mulai mampu menunjukan kemampuanya dalam menjawab tantangan nyata masalah ketenagakerjaan di Teluk Bintuni.
Dengan adanya P2TIM ini, masyarakat Papua tidak jadi penonton saja(kuli kasa-red). Apalagi train 3 Tangguh memerlukan 8000 tenaga kerja, Genting Oil 1,500 tenaga kerja dan Petrokimia membutuhkan 3,500 tenaga kerja, untuk itu kita harus siap, kalau tidak, kita akan jadi penonton.
Anak Papua memiliki harapan dan harus bisa. Saya tegaskan kepada perusahaan perusahaan yang beroperasi di Teluk Bintuni bahwa, jangan ambil tenaga kerja dari luar Papua, kalau kami masih bisa siapkan tenaga kerja.
Saya ingin mengutip pernyataan Gubernur Papua Barat bahwa, potensi SDA Papua Barat luar biasa, tetapi orangnya masih biasa biasa saja. Sehingga kalau kita ingin bersaing dengan orang lain, maka harus siap (sertifikat internasional dan nasional).
Dengan demikian maka, P2TIM mempersiapkan putra Papua Asli yang memiliki skill dalam bidang migas untuk menjawab tantangan tantangan dibidang proyek migas kedepan nantinya. Sehingga mari gunakan kesempatan ini dengan baik, karena kalian sudah di latih dan memiliki keahlian, maka inilah masa depan anda, jangan di sia siakan.
Lebih lanjut dikatakan Bupati, taun Gubernur, Bupati, dan DPR sudah ada, namun tuan di bidang migas masih hitung dengan jari. Apalagi tuan tuan di bidang bisnis, kita masih minim sekali. Untuk itu sekali lagi saya tegaskan bahwa, kalau ingin jadi tuan di negeri sendiri maka mari kita bersaing. Hanya kompetisi yang akan memenangkan pemenang, diluar itu tidak ada.
Pesan saya kepada adik adik yang sudah lulus, kalian adalah harapan keluarga untuk memuliakan orangtua dan untuk menyiapkan masa depan kalian semua.
Membangun jalan, jembatan dan gedung itu tidak berat, namun membangun Sumber Daya Manusia(SDM) itulah yang terberat. Sehingga saya dan wakil dalam periode ini sampai seterusnya akan focus dalam membangun SDM.
Jaman NGPM, para pekerja ke Bintuni hanya mencari uang dan membawanya keluar, maka kita ingin membalikan hal itu, yakni, kita harus bawah uang dari luar ke Bintuni,”kata Bupati
P2TIM sendiri di programkan dengan kualifikasi internasional dengan mengacu dari standar ECITB (Engineering Construction International Training Board) yang bermarkas di London-UK dan sertifikat nasional yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi(BNSP).
Sejak dibuka bulan Juli 2018 lalu,kini baru berusia 1 tahun,namun P2TIM sudah meluluskan 3# batch. Dari lulusan lulusan tersebut kebanyakan bekerja diluar Papua dengan gaji kisaran 8 — 10 juta.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi kepada wartawan beberapa waktu lalu, potensi minyak dan gas di Papua Barat mulai dikembangkan, sehingga perlu disiapkan SDM. Namun hal ini telah dibuktikan oleh pemda Teluk Bintuni membangun pusat pelatihan teknik industry dan migas yang sudah diresmikan oleh Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan tahun 2018 lalu.
P2TIM ini di gagas untuk pemenuhan kebutuhan di sector industry dan migas, sehiangga diharapkan dapat menciptakan pekerja yang kompeten dibidang minyak dan gas. (Hum)