Bintuni, Mediaprorakyat.com – Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, MT, akan mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, untuk menghadiri Festival Manggrove yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Desember tahun 2023.

Dalam upaya mendukung keberhasilan festival tersebut, Bupati Kasihiw memberikan dua unit genset kepada Kepala Kampung Masina, Maida Fimbay, di Kampung Masina pada Senin sore (30/10/2023).
Selain itu, Bupati Kasihiw juga mengungkapkan bahwa sesuai kebijakan Pemerintah daerah, Kampung Masina akan dijadikan sebagai Kampung Wisata Mangrove, yang akan diperkuat melalui Peraturan Bupati (Perbup).
Dijelaskan oleh Pejabat nomor Satu di Kabupaten yang memiliki hutan Mangrove terluas di Indonesia itu, bahwa Peraturan Bupati tersebut saat ini dalam tahap edit dan kemungkinan akan segera ditandatangani, sehingga Masina akan resmi menjadi Kampung Wisata.
Kembali Bupati Kasihiw menjelaskan, bahwa sarana prasarana sedang disiapkan karena Bintuni akan menjadi tuan rumah Festival Mangrove yang direncanakan berlangsung pada bulan Desember 2023 mendatang.
Bupati dua periode itu juga menyebut, Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Kementerian Pariwisata untuk memastikan keberhasilan acara tersebut.
“Mangrove selalu menjadi perhatian khusus karena keunikan vegetasinya, dan Pemkab akan menggiatkan mangrove ini sebagai tempat pariwisata dan penelitian,” ungkap Petrus Kasihiw.
Ia menegaskan dengan penyerahan dua genset ini, Kampung Masina telah mulai dipersiapkan sebagai Kampung Wisata Mangrove.
Sementara Kepala Kampung Masina, Maida Fimbay, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Teluk Bintuni atas dukungan tersebut dan berharap Festival Mangrove akan sukses pada tahun ini.
Sebagai tambahan, Bupati Kabupaten Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, memaparkan tingginya potensi tanaman Mangrove di Kabupaten Teluk Bintuni, Hal itu disampaikan melalui Konferensi Internasional Universitas Papua di Bintuni baru-baru ini.
Konferensi internasional yang mengusung tema “Sumber Daya Alam, lingkungan dan pariwisata berkelanjutan: Bagaimana mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030” yang diikuti secara daring oleh sejumlah peserta dan narasumber dari berbagai negara seperti Australia, Jerman, dan Belanda. [HS]