https://www.facebook.com/2313605132289762/posts/2644819972501608/
BINTUNI || mediaprorakyat.com – Ratusan peserta tes Orang Asli Papua dari Tujuh Suku Teluk Bintuni yang tidak lulus kembali melakukan aksi unjuk rasa damai menolak hasil pengumuman tes CPNS formasi tahun 2018, Senin (03/08/2020) di depan Kantor Bupati Teluk Bintuni di Bumi Saniari SP-3. Aksi bermula dari Pengumuman Tes CPNS formasi 2018 pada tanggal 30 Juli 2019 lalu di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Teluk Bintuni Bumi Saniari SP-3 Distrik Manimeri itu tidak sesuai dengan harapan para pencari kerja (Pencaker), pada saat itu juga mereka melaksanakan unjuk rasa secara spontanitas dan menolak hasil Pengumuman Tes CPNS Formasi 2018.
Ratusan OAP Tujuh Suku yang pernah mengikuti tes CPNS 2018 pada tanggal 19 September 2019 lalu yang menyatakan dirinya tidak lulus, hadir dalam aksi unjuk rasa yang di laksanakan di Kantor Bupati Teluk Bintuni, Senin (03/08/2020).
Sebelum melakukan demonstrasi di Kantor Bupati, sekitar pukul 12.30 WIT ratusan massa yang menggunakan roda dua dan beberapa buah kendaraan roda empat menuju kantor BKPP Teluk Bintuni untuk melakukan pemalangan di pintu utama kantor tersebut dengan memasang balok dan menempelkan spanduk bertuliskan :
“Tidak boleh ada aktifitas pada kantor BKPP Kabupaten teluk Bintuni sebelum ada kejelasan tentang tes CPNS Formasi 2020 yang menyatakan bahwa kami anak 7 suku dan OAP dinyatakan lulus 100 % sekian & terima kasih ?!!!”
Dengan mendapatkan pengawalan dari pihak Polres Teluk Bintuni, anggota Kodim 1806/Teluk Bintuni dan Sat Pol PP Teluk Bintuni secara bersamaan massa bertolak menuju ke Kantor Bupati. Setibanya di halaman kantor Bupati Teluk Bintuni massa menuntut agar pejabat yang ada, yaitu Bupati, Wakil Bupati, Sekda beserta asisten – asisten yang ada saat itu, harus turun untuk menjelaskan perihal ketidak lulusan mereka. Hal itu diteriakkan Stepanus Waney selaku Koordinator Massa dan juga sebagai tenaga honorer di Kantor BKPP Teluk Bintuni selama 6,5 tahun.
Ratusan massa yang hadir pada saat itu dihadang puluhan Satpol PP dan anggota Kepolisian sehingga massa tidak leluasa untuk memasuki kantor Bupati.
Koordinator massa Stepanus Waney menerobos blokade pagar betis pihak keamanan hingga masuk ke dalam kantor Bupati untuk meminta kepada Sekda dan asisten-asisten untuk memberikan penjelasan kepada massa. Selanjutnya Sekda dan asisten menghadapi para pengunjuk rasa.
Sekda dan asisten mendapatkan teriakan dari massa, mereka meminta agar mantan kepala BKPP Teluk Bintuni Izaac Loukon dihadirkan untuk menjelaskan proses dari hasil tes CPNS formasi 2018 tersebut.
“Satu setengah tahun kalian memproses ini, dimana hak kami 80 persen, kenapa hasilnya tidak sampai 20 persen, kalian kerja apa?,” teriak Arnold Yerkohok yang juga sebagai koordinator unjuk rasa.
Kemudian Plt. Sekda Drs. Frans N. Awak memberitahukan kepada pangunjuk rasa bahwa Bapak Izaac Loukon sedang tidak berada di tempat, untuk saat ini silahkan aspirasi disampikan kepada dirinya.
Pada kesempatan itu, Plt. Sekda juga menyampaikan kepada massa bahwa Wakil Bupati bersama perwakilan anak-anak Tujuh Suku saat ini sudah berada di Manokwari untuk menyampaikan aspirasi adek-adek yang disampaikan pada tanggal 30 Juli 2020 lalu.
”Jadi Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati kita semua berharap agar apa yang adek-adek harapkan dapat direspon oleh Gubernur Papua Barat sehingga keinginan kalian dapat diakomodir sesuai dengan kebijakan Gubernur,” tutur Plt. Sekda.
Dalam unjuk rasa itu Koordinator Massa Stepanus Waney juga membacakan 5 point aspirasi dari anak-anak OAP dan Tujuh Suku yang tidak lulus tes CPNS formasi 2018. Yaitu :
Pertama, Kami minta hasil tes CPNS Teluk Bintuni formasi 2018 yang diumumkan pada tanggal 30 Juli 2020 agar dipending.
Kedua kami minta penerimaan tes CPNS formasi 2018 Kabupaten Teluk Bintuni harus mengakomodir putra-putri Papua yang ada dengan pembagian quota 80 % untung Orang Asli Papua (OAP) dan 20 % untuk orang non Papua.
Ketiga, kami minta penerimaan CPNS formasi 2018 kabupaten Teluk Bintuni untuk menggunakan data hasil revisi penetapan kelulusan yang telah dikeluarkan oleh Bupati Teluki Bintuni.
Keempat, kami minta bertatap muka dengan Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni untuk menyampaikan aspirasi kami secara langsung.
Kelima untuk sementara Kantor BKPP Teluk Bintuni kami palang dan tidak ada aktifitas sejak apapun sampai aspirasi kami diterima dan dijawab langsung Bapak Bupati teluk Bintuni. Aksi ini tidak ada muatan politik di dalamnya semua murni kami lakukan untuk menuntut keadilan demi masa depan di atas tanah kami sendiri,” tutup Waney.
Setelah melakukan dialog dengan beberapa pengunjuk aksi akhirnya Plt. Sekda Teluk Bintuni menerima aspirasi mereka, selanjutnya Sekda mengatakan bahwa sesuai aspirasi yang sudah dibacakan akan diteruskan kepada Bupati Teluk Bintuni.
“ setelah Bupati dan Wakil Bupati dan Ketua DPRD Teluk Bintuni berada di Bintuni itu akan bertemu dengan peserta tes CPNS formasi 2018 yang tidak lulus untuk menyelesaikan persoalan tersebut ” pungkas Frans Awak
Akhirnya pengunjuk rasa membubarkan diri dan meninggalkan kantor Bupati Teluk Bintuni, setelah Kordinator Aksi menyerahkan surat yang berisikan aspirasi dari pencaker OAP Teluk Bintuni.
Aksi unjuk rasa para pencaker OAP Tujuh Suku Kabupaten Teluk Bintuni berjalan dengan aman dan tertib.
Pejabat yang hadir mendampingi Sekda Asisten II Ir. I.B. Putu Suratna, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Wellem Tomu, Kepala Bagian Umum Ronal Isir, Kepala Satpol PP Agustinus Manibuy, serta Wakapolres Teluk Bintuni.
Oleh : Haiser Situmorang