Bintuni | Mediaprorakyat.com – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni melalui Dinas Pertanian menggelar panen padi sawah di Kampung Banjar Ausoy, Distrik Manimeri, Sabtu (13/9/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Tanaman Padi Tahun 2025.
Hadir dalam acara tersebut Plt. Sekretaris Daerah Teluk Bintuni Frans N. Awak, Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Ir. I.B. Putu Suratna, S.Hut., jajaran Dinas Pertanian, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Kampung Banjar Ausoy Sudirman, serta Inspektur Kabupaten Teluk Bintuni I Wayan Sidia.
Turut hadir pula anggota DPRK Teluk Bintuni, Wagiman dan Madika, unsur TNI-Polri, perwakilan BP Migas, dan masyarakat petani.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia, Ivang A. Manibuy, dalam laporannya menyampaikan bahwa program pengembangan padi seluas 100 hektar ini merupakan salah satu prioritas 100 hari kerja Bupati Yohanis Manibuy dan Wakil Bupati Joko Lingara yang diluncurkan pada 17 Maret 2025 lalu.
Program ini didanai APBD Teluk Bintuni Tahun Anggaran 2025 dan dilaksanakan melalui metode swakelola tipe IV bersama kelompok tani.
Hingga Agustus 2025, luas tanam mencapai 34 hektar dengan varietas M70, Cherang, Impari 30, dan Mekongga. Sebagian lahan telah dipanen dengan hasil rata-rata 2,5–4,3 ton per hektar, meski petani masih menghadapi kendala serangan hama akibat perubahan iklim.
Plt. Sekretaris Dinas Pertanian, Yanuarius Baru, S.Hut., menegaskan program ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal. Ia menyebut kebutuhan beras Teluk Bintuni mencapai 6.958 ton per tahun, sementara produksi lokal baru sekitar 53,5 ton.
“Program ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan suplai beras dari luar daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, S.E., M.H., melalui sambutan yang dibacakan Plt. Sekda menekankan pentingnya swasembada pangan guna memperkuat ekonomi kerakyatan.
“Dengan luas 100 hektar, kita bisa menghasilkan 150–200 ton beras per musim tanam. Perputaran uang dari sektor ini diperkirakan mencapai Rp2,65 miliar serta menyerap sekitar 450 tenaga kerja,” jelasnya.
Bupati juga mengapresiasi sinergi semua pihak, mulai dari Dinas Pertanian, pemerintah kampung, aparat keamanan, hingga kelompok tani.
Ia berharap generasi muda turut terjun ke sektor pertanian dan masyarakat lebih mengutamakan konsumsi beras lokal.
“Kita sadar banyak tantangan, seperti alih fungsi lahan, keterbatasan irigasi, serangan hama, hingga menurunnya minat generasi muda menjadi petani. Namun, jika dikelola dengan baik, pertanian masih sangat menjanjikan dan menjadi pilar utama pembangunan menuju Teluk Bintuni Serasi,” pungkasnya.
[red/mpr/hs]