Bintuni, Mediaprorakyat.com — Pembangunan di wilayah Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, menghadapi hambatan serius akibat tingginya harga hak ulayat yang harus dibayarkan.
Hal ini disampaikan oleh tokoh perempuan Tujuh Suku asal Suku Moskona, Yustina Ogoney, SE., MM. Yustina yang saat ini menjabat sebagai Kepala Distrik Merdey sekaligus Ketua Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Papua Barat, menilai bahwa mahalnya biaya ganti rugi hak ulayat kerap menjadi penghalang utama dalam proses pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.
“Hambatan terbesar pembangunan di Moskona adalah harga hak ulayat yang terlalu tinggi, bahkan melebihi pajak PPh dan PPN. Akibatnya, anggaran habis hanya untuk hak ulayat, dan kualitas pekerjaan jadi tidak maksimal,” ungkap Yustina, kepada wartawan, Jumat (11/4/2025) lewat aplikasi Whatsapp.
Ia pun mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menyusun regulasi khusus berupa peraturan daerah (Perda) atau peraturan bupati (Perbup) yang mengatur standar harga hak ulayat, baik per meter maupun per kilometer. Menurutnya, regulasi tersebut penting untuk mencegah konflik antara masyarakat dan pelaksana proyek saat pembangunan berlangsung.
“Kalau ada regulasi yang jelas, para kontraktor tidak akan terbebani dan pembangunan bisa berjalan lebih lancar,” tambahnya.
Di sisi lain, sejumlah pengguna jalan juga mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan penghubung antara Bintuni dan Moskona yang kini mengalami kerusakan berat.
Sebelumnya telah diberitakan , beberapa titik badan jalan nyaris terputus akibat longsor, bahkan sudah menelan korban, kendaraan roda empat jatuh ke jurang.
Masyarakat pun mendorong agar perbaikan segera dilakukan demi mencegah jatuhnya korban lebih lanjut dan memastikan kelancaran mobilitas di wilayah tersebut.

Harga Hak Ulayat Jadi Penghambat Pembangunan di Wilayah Moskona, Yustina Ogoney Usulkan Regulasi Khusus
Keterangan Gambar:
Ilustrasi – Hak ulayat sebagai bagian dari hak adat seringkali menjadi tantangan dalam proses pembangunan di wilayah adat seperti Moskona.
[HS]