Bintuni, Mediaprorakyat.com – Kegiatan Santri Camp yang digelar oleh Yayasan Salafiyah As Syafi’iyah An Nahdhoh di SP 1, Kampung Waraitama, Distrik Manimeri, Jumat (27/12/2024), mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRK Teluk Bintuni Komisi B, Wagiman, SE.
Wagiman menyebut Santri Camp sebagai langkah positif dalam memanfaatkan libur panjang untuk kegiatan produktif yang mendidik.
“Ini merupakan forum yang luar biasa. Selain belajar Al-Qur’an, kegiatan ini melatih anak-anak kita untuk menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah sejak dini,” ujarnya dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Wagiman menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan keagamaan.
Ia berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat, termasuk pengembangan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan Taman Pengajian Qur’an (TPQ).
“Kami di DPRK akan terus menyuarakan kebutuhan masyarakat terkait fasilitas pendidikan keagamaan agar kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dan memberikan manfaat bagi generasi muda,” tegasnya.
Wagiman juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusivitas pasca-Pemilukada 2024.
Ia berharap pemimpin yang terpilih dapat membawa Teluk Bintuni menjadi daerah yang maju dan inklusif.
“Kita berharap siapapun yang terpilih menjadi Bupati dapat menjadi pemimpin bagi semua pihak tanpa membedakan golongan. Mari bersama-sama membangun Kabupaten Teluk Bintuni yang lebih baik,” ujarnya menutup sambutannya.
Kegiatan Santri Camp ini berlangsung selama dua hari dengan tema “Membangun Jiwa Santri yang Mandiri, Tangguh, dan Berakhlakul Karimah.”
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Hafit Sangaji dan dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk pengurus yayasan, perwakilan kepala kampung, Babinsa, dan tamu undangan lainnya.
Ketua Yayasan Salafiyah As Syafi’iyah An Nahdhoh, Ahmad Zakka Musyafa, S.Pd.I, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengisi libur panjang para santri dengan aktivitas produktif.
“Santri Camp ini dirancang agar santri tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga memiliki jiwa mandiri dan tangguh. Kami berharap hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkap Ahmad Zakka.
Berbagai materi menarik disiapkan untuk peserta, termasuk fiqih, tajwid, wawasan kebangsaan dari Koramil 1806-01/Bintuni, serta edukasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dari Puskesmas Manimeri.
Kegiatan Santri Camp ini diharapkan menjadi awal yang baik dalam membangun generasi muda yang tidak hanya religius, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan dan keterampilan hidup.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, pendidikan keagamaan di Teluk Bintuni dapat terus berkembang dan berkontribusi pada kemajuan daerah. [HS]