Yogyakarta | Mediaprorakyat.com – Sebagai bentuk solidaritas dan dukungan antar sesama mahasiswa asal Papua di tanah rantau, mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Teluk Bintuni turut hadir dalam pergelaran budaya Papua Pegunungan yang diselenggarakan di Kota Yogyakarta, Sabtu malam (5/7/2025), bertempat di Titik Nol Homestay Malioboro.
Acara ini merupakan bagian dari tradisi penyambutan mahasiswa baru asal Papua Pegunungan. Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan tersebut juga menjadi ruang penting untuk pelestarian budaya Papua, khususnya bagi generasi muda yang sedang menempuh pendidikan di perantauan.
Junedy Orocomna, salah satu mahasiswa asal Teluk Bintuni yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa Papua Pegunungan yang menggelar acara budaya ini.
“Mereka menyelenggarakan acara ini sebagai bentuk penerimaan mahasiswa baru dengan menampilkan adat istiadat Papua Pegunungan. Ini sangat baik untuk menjaga dan memperkenalkan budaya di tengah kehidupan kampus,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan mahasiswa Teluk Bintuni menampilkan budaya adat Tujuh Suku (identitas budaya masyarakat Teluk Bintuni) , Junedy yang berasal dari Suku Moskona menyebut hal tersebut sangat mungkin dilakukan ke depannya. Bahkan, menurutnya, kegiatan serupa telah pernah dilaksanakan sebelumnya.
“Kami, mahasiswa IPMA-TB, saling mendukung dalam kegiatan seperti ini. Budaya adalah jati diri kami orang Papua, khususnya dari Teluk Bintuni. Harus tetap optimis dan terus membangkitkan budaya kami. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati,” ungkapnya.
Junedy Orocomna, yang saat ini menempuh studi di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) APMD Yogyakarta, jurusan Ilmu Pemerintahan, menambahkan bahwa dukungan terhadap pergelaran budaya seperti ini sangat penting agar warisan budaya Papua tetap hidup dan dikenal luas.
“Harapannya ke depan, mahasiswa Teluk Bintuni juga dapat menggelar pergelaran budaya Tujuh Suku agar lebih dikenal dan dicintai, baik oleh masyarakat Papua sendiri maupun masyarakat luas,” tambahnya.
Kehadiran mahasiswa Teluk Bintuni dalam kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa solidaritas dan semangat saling mendukung antar sesama anak Papua tetap terjaga, meskipun berada jauh dari tanah kelahiran.
[red/mpr/hs]