Bintuni | Mediaprorakyat.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif melakukan kunjungan kerja ke dua proyek migas strategis di Teluk Bintuni, Papua Barat Daya, yaitu Genting Oil Kasuari Pte Ltd dan LNG Tangguh yang dikelola oleh British Petroleum (bp).
Namun sebelum melakukan kunjungan lapangan, Menteri ESDM terlebih dahulu menghadiri puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni yang digelar di Gelanggang Argosigemarai, Bintuni Timur, Rabu pagi (11/06/2025).
Dalam kunjungan kerja ini, Menteri ESDM didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas Tri Winarno, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Presiden bp Asia Pacific Kathy Wu, manajemen Genting Oil, serta Wakil Ketua DPD RI asal Papua Yoris Raweyai.
Menteri ESDM menyampaikan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran program pemerintah dalam mendorong kemandirian energi nasional serta hilirisasi sumber daya alam. “Kita tahu bahwa seperti halnya produksi gas Indonesia di supply dari Tangguh, untuk itu kita harus jaga terus lifting dan stabilitasnya,” ujar Menteri ESDM.
Usai meninjau fasilitas LNG Tangguh, Menteri ESDM juga meninjau rencana pengembangan dua blok migas baru di kawasan tersebut. “Kami menerima laporan bahwa saat ini tengah dilakukan joint study atas dua blok potensial yang nantinya akan ditenderkan setelah prosesnya selesai,” ujar Menteri ESDM.
Terkait proyek Genting Oil, Menteri ESDM menjelaskan bahwa Genting Oil Kasuari Pte Ltd (GOKPL) yang memiliki wilayah kerja di blok Kasuari, Teluk Bintuni, dijadwalkan mulai berproduksi tahun 2027 dengan estimasi produksi 300 MMSCFD gas.
“Dari lima sumur yang sudah dibuka oleh Genting Oil, empat sudah siap beroperasi 100 persen. Sementara satu sumur, yakni Sumur Kelima, masih on going dan progres pembangunan camp pekerja baru mencapai 20 persen,” tambahnya.
Selain itu, Genting Oil juga tengah membangun kapal floating LNG di Cina. Kapal ini diklaim sebagai floating LNG terbesar di Indonesia dan ketujuh terbesar di dunia. “Validasi dan progresnya terus kami pantau, termasuk melalui kunjungan ke pabrik floating LNG,” imbuhnya.
[red/mpr/hs]