Bintuni | Mediaprorakyat.com — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni, Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy, SE, MH bersama Wakil Bupati Joko Lingara melaksanakan ziarah ke makam para tokoh pemekaran kabupaten pada Senin, 9 Juni 2025.
Bupati Yohanis Manibuy didampingi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan sejumlah pejabat daerah. Turut hadir dalam rombongan di antaranya,. Ny. Verawati Manibuy (Istri Bupati Teluk Bintuni) , Asisten II Setda Kabupaten Teluk Bintuni, Ir. I.B. Putu Suratna, S.Hut , Kepala Dinas Sosial, drg. Ferdinand Mangalik, Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Dr. Henry Kapuangan, S.Pd, Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Heri Susanto, S.I.K,.Danbrigif 26/GP, Kolonel Inf. Sidik Wiyono, SH, M.Tr (Han), Danpos AL, Letda Joko S, Kepala Badan Pendapatan Daerah, Ahmad Rahajamtel, Kepala Dinas PUPR, Emba Rantelino, Dandim 1806/TB, Letkol Inf. Teguh Eko Efendi, SE, Danrem 182/JO, Kolonel Inf. Irwan Budiana, SE, MM, M.(Han), Plt. Kepala Bappelitbangda, Rifaldhi Kwando, S.STP, MAP.
Ziarah dilakukan ke tiga makam tokoh pemekaran, yakni, Alm (Almarhum). Aloysius E. Naury, Alm. Simon Manibuy dan Alm. D.S. Frabun
Dalam sambutannya, Bupati Yohanis menyampaikan penghargaan yang mendalam atas jasa para tokoh yang telah berjuang untuk berdirinya Kabupaten Teluk Bintuni.
“Sudah 22 tahun Teluk Bintuni berdiri. Pemerintah daerah menggelar ziarah ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu kita. Kami juga memohon dukungan dari keluarga besar para tokoh untuk terus mendukung pembangunan yang telah dirintis oleh mereka,” ujar Bupati Yohanis.
Perwakilan keluarga Alm. Aloysius E. Naury, Andi Naury, turut memberikan sambutan yang menggugah.
“Jangan pernah melupakan sejarah, karena dari situlah kita mengetahui jati diri kita. Kabupaten ini tidak hadir begitu saja, tetapi lahir dari perjuangan panjang yang melibatkan berbagai elemen masyarakat Teluk Bintuni, mulai dari tokoh adat, perempuan, pemuda, hingga pelajar dan mahasiswa,” ungkapnya.
Ia juga menyebut sejumlah tokoh yang berjasa dalam perjuangan pemekaran, di antaranya, Decky Kawab, SH, MH (Alm), Aloysius Naury, BA (Alm), Decky Asmuruf, SE, David Idorway (Alm) dan tokoh lainnya, termasuk para tokoh perempuan serta intelektual dari berbagai daerah.
Perwakilan keluarga Alm. Simon Manibuy, Marta Manibuy, juga menyampaikan apresiasi:
“Kami, keluarga besar Simon Manibuy, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati dan semua pihak atas penghormatan ini. Kami akan terus mendoakan yang terbaik untuk Kabupaten Teluk Bintuni, sesuai dengan cita-cita para pejuang,” ucapnya.
Bupati juga menyerahkan santunan kepada keluarga para tokoh pemekaran sebagai bentuk penghargaan dan dukungan dari pemerintah daerah.
Sementara , di tempat terpisah, Wakil Bupati Teluk Bintuni, Joko Lingara, bersama Kajari Teluk Bintuni Jusak E. Ayomi dan pimpinan OPD melakukan ziarah ke makam tokoh pemekaran di Kampung Argosigemerai SP5, Distrik Bintuni Timur.
Wabup Joko menziarahi makam dua tokoh pemekaran, M. Waritma dan As. Payara
“Saya mewakili Bapak Bupati yang hari ini berziarah ke makam para tokoh di wilayah kota. Kami mohon maaf kepada keluarga, karena beliau tidak dapat hadir di SP,” ujar Wabup Joko.
Ia juga menegaskan pentingnya mengenang jasa para tokoh pemekaran:
“Perjuangan mereka harus kita hargai. Semoga semangat perjuangan mereka menjadi inspirasi bagi kita semua, termasuk anak dan cucu dalam membangun daerah yang lebih baik ke depan.”
Wabup Joko menambahkan bahwa kegiatan ziarah ini akan menjadi agenda rutin tahunan agar jasa para tokoh tidak dilupakan.
“Semoga amal ibadah para tokoh pemekaran diterima Allah SWT dan diberikan kelapangan di alam kuburnya,” tutupnya.
Rasid Waritma, anak dari almarhum M. Waritma, menyampaikan rasa terima kasihnya:
“Ini menjadi kebanggaan bagi kami, keluarga tokoh pemekaran Kabupaten Teluk Bintuni, karena ini pertama kalinya pemerintah daerah berziarah ke makam para tokoh.”
Ia juga berharap agar sejarah para tokoh pemekaran dijaga dan dibakukan secara resmi:
“Mudah-mudahan sejarah para tokoh pemekaran Kabupaten Teluk Bintuni tidak berubah. Kalau boleh, dibuat sejarah resmi yang dibacakan setiap HUT Teluk Bintuni, agar siapa pun pemimpinnya nanti tidak mengubahnya.”
[red/tim/mpr]