Bintuni | Mediaprorakyat.com — Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila pada Senin (2/6/2025), bertempat di lapangan apel Kantor Bupati, Bumi Saniari, Distrik Manimeri. Upacara berlangsung khidmat dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Teluk Bintuni, Joko Lingara, yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), antara lain Dandim 1806/TB Letkol Inf. Teguh Eko Efendi, Danbrigif 26/GP Kolonel Inf. Sidik Wiyono, SH., M.Tr.(Han), Kapolres Teluk Bintuni AKBP Hari Sutanto, S.I.K, Dansubdenpom Lettu CPM Agung Andriyanto, Danposal Bintuni Letda Joko, para pimpinan OPD, perwakilan Kejaksaan Negeri, serta tamu undangan lainnya.
Dalam amanatnya, Wakil Bupati Joko Lingara membacakan pidato resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia, Prof. Yudian Wahyudi. Ia menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya warisan sejarah, melainkan jiwa bangsa Indonesia yang hidup dan harus terus diamalkan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia menyatukan lebih dari 270 juta penduduk dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa,” ucap Joko saat membacakan amanat.
Pidato tersebut juga menekankan pentingnya penguatan ideologi Pancasila di tengah arus globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks. Dalam kerangka visi Indonesia Emas 2045, Pancasila ditempatkan sebagai dasar utama pembangunan nasional yang berkeadilan, demokratis, dan menghargai hak asasi manusia.
Selain itu, ditegaskan pula pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini di dunia pendidikan, serta penguatan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada UMKM dan koperasi. Pemerintah juga diingatkan agar menjaga ruang digital sebagai ruang publik yang sehat dan etis, bebas dari hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi.
“Tanpa arah ideologi, kemajuan bangsa akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa bimbingan moral Pancasila dapat menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi,” lanjutnya.
Upacara dimulai pukul 08.30 WIT dan berlangsung sesuai tata upacara kenegaraan, termasuk pengibaran Bendera Merah Putih, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, dan pembukaan UUD 1945.
Lebih dari 400 peserta turut ambil bagian dalam kegiatan ini, berasal dari unsur TNI, POLRI, ASN, pelajar, serta berbagai organisasi kemasyarakatan. Sebanyak 29 institusi turut diundang secara resmi, termasuk tokoh adat dan pemuka agama.
Pantauan media ini para peserta menyesuaikan pakaian berdasarkan ketentuan: PDU untuk kepala daerah, PDU IV untuk personel TNI/POLRI, PSL untuk undangan umum, serta pakaian hitam putih untuk peserta honorer.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat persatuan, kebangsaan, dan gotong royong di tengah masyarakat Teluk Bintuni, serta menegaskan komitmen bersama dalam menjaga keutuhan dan keberlanjutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
[red/hs/mpr]