Manokwari, Mediaprorakyat.com – Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT) secara resmi melantik Badan Pengurus Baru periode 2025–2026 pada Kamis (17 April 2025).
Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Sekretariat IMPT, Manokwari, dan dihadiri oleh para pembina, Dewan Penasehat Organisasi (DPO), serta puluhan anggota IMPT dari berbagai perguruan tinggi.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Pembina IMPT, Bapak Noak Degei, S.Pt., M.Pt., yang dalam arahannya menegaskan pentingnya menjaga marwah organisasi sebagai wadah independen yang menghimpun mahasiswa dari 15 Koordinator Wilayah (Korwil) Pegunungan Tengah.
Ketua IMPT terpilih, Yutem Zam, dalam sambutannya menyampaikan bahwa amanah yang diberikan oleh seluruh anggota IMPT merupakan tanggung jawab besar yang akan diembannya dengan penuh komitmen.
“Sejak mengikuti ospek pertama kali di IMPT, saya sudah berkomitmen untuk terlibat aktif dan memimpin organisasi ini. Kini, kepercayaan itu diberikan, dan saya siap bekerja,” ungkap Yutem.
Dalam visinya, Yutem menekankan bahwa program utama kepengurusannya akan difokuskan pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan, pendampingan minat dan bakat, serta pemaksimalan potensi intelektual anggota IMPT.
“Kami akan menggandeng para senior dari berbagai kampus di Manokwari untuk membina anggota, dan menjadikan IMPT sebagai wadah yang melahirkan kader-kader cerdas dan berkarakter bagi bangsa, khususnya di tanah Papua,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga koordinasi dan komunikasi yang solid dengan 15 Korwil sebagai upaya memperkuat struktur internal serta menjaga independensi organisasi.
“Kami ingin membangun IMPT dengan semangat ‘Satu Tungku, dalam Satu Honai’. Kita harus bersatu dalam visi besar, jauh dari politik praktis, dan fokus pada pengembangan kapasitas generasi muda Pegunungan Tengah,” tambah Yutem.
Sementara itu, Theofilus Richard Yogi, salah satu senior IMPT, berpesan agar pengurus baru mampu menjaga solidaritas dan memperkuat kolaborasi lintas 15 Koordinator Wilayah.
“Pengurus baru harus mampu melanjutkan program-program positif dari kepengurusan sebelumnya, dan meninggalkan hal-hal yang tidak berkontribusi terhadap penguatan organisasi. Kolaborasi dan kepekaan terhadap isu-isu internal 15 daerah menjadi hal penting yang harus diperhatikan,” ujarnya.
Theo juga mengingatkan kembali bahwa IMPT adalah organisasi independen yang tidak bergantung pada modal besar, melainkan pada kekuatan kolektif para anggotanya.
“IMPT dari dulu tidak punya modal uang, tetapi modal kita adalah semangat satu hati, satu langkah, untuk tanah Papua,” pungkasnya. [JS]