Bintuni, Mediaprorakyat.com – Rencana renovasi Pelabuhan Babo yang disampaikan oleh Wakil Bupati Teluk Bintuni, Joko Lingara, dalam forum Musrenbang Distrik Babo, mendapat sorotan tajam dari salah satu tokoh muda Irarutu.
Melalui pesan WhatsApp kepada wartawan Mediaprorakyat.com, Kamis (10/4/2025), tokoh pemuda yang enggan disebutkan namanya itu mengungkapkan kekecewaannya atas istilah “renovasi” yang digunakan pemerintah daerah.
“Sudah bagus, tetapi saya tidak setuju dengan kata ‘renovasi’, Bang. Orang Babo minta dibangun pelabuhan baru, bukan sekadar diperbaiki,” tegas dia dalam pesan whatsapp-nya.
Menurutnya, masyarakat Distrik Babo telah lama mengharapkan pembangunan pelabuhan baru yang layak dan aman, bukan hanya perbaikan sementara yang dinilai tidak menjawab kebutuhan jangka panjang warga. Ia juga menilai bahwa penyampaian rencana renovasi oleh Wakil Bupati kepada Kepala Dinas PUPR dan Perhubungan belum cukup kuat sebagai jawaban atas aspirasi masyarakat.
“Mau urus rakyat jangan setengah-setengah,” ujarnya kritis.
Lebih lanjut, ia mendorong pemerintah daerah untuk tidak hanya mengandalkan dana APBD, tetapi juga proaktif melobi kementerian terkait guna mencari solusi konkret atas persoalan infrastruktur yang sudah bertahun-tahun terbengkalai.
“Ini persoalan klasik dari pemerintah ke pemerintah. Tidak ada solusi. Padahal, sudah terjadi beberapa insiden di lapangan,” tambahnya.
Sebagai informasi, insiden ambruknya jembatan Pelabuhan Babo pada Kamis (25/1/2024) hingga kini belum ditindaklanjuti dengan pembangunan apa pun. Kondisi ini memperkuat tuntutan masyarakat akan pentingnya pembangunan pelabuhan baru yang lebih representatif dan aman.
Tokoh muda tersebut juga menyoroti posisi strategis Pelabuhan Babo sebagai pintu utama aktivitas ekonomi, baik untuk Distrik Babo maupun wilayah lain di Kabupaten Teluk Bintuni.
Sambungnya, Pelabuhan ini juga mendukung operasional Genting Oil Kasuri yang baru saja meresmikan tiga sumur migas oleh Presiden Joko Widodo serta PT Layar Nusantara Gas yang tengah bersiap memasuki tahap konstruksi.
“Orang Babo minta pemerintah hadir untuk melihat dengan sepenuh hati, bukan datang dengan kata ‘renovasi’,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, wartawan belum berhasil memperoleh konfirmasi dari pihak Dinas PUPR Teluk Bintuni, Dinas Perhubungan, Kementerian Perhubungan, maupun pihak Pelabuhan Kelas II B Bintuni terkait kepastian pelaksanaan pembangunan Pelabuhan Babo.
[HS]