Home / BERITA / Kabupaten Manokwari / Provinsi Papua Barat

Kamis, 20 Maret 2025 - 20:07 WIT

BEM UNIPA Tolak RUU TNI, Sebut DPR RI Cederai Demokrasi

Ketua BEM UNIPA, Yenuson Rumaikeuw:

Ketua BEM UNIPA, Yenuson Rumaikeuw: "Praktik Legislasi DPR RI Bermasalah, BEM UNIPA Tolak RUU TNI. RUU TNI Cacat Formil dan Material, Ancaman bagi Demokrasi serta Hak Rakyat."

Manokwari, Mediaprorakyat.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Papua (UNIPA) menyatakan penolakan tegas terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang saat ini tengah dibahas oleh DPR RI.

Ketua BEM UNIPA, Yenuson Rumaikeuw, menilai proses legislasi yang dilakukan cacat hukum dan bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

“Proses pembentukan RUU TNI ini penuh kejanggalan, mulai dari tidak masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas), tidak adanya draf naskah akademik, hingga pelanggaran Pasal 96 tentang keterbukaan partisipasi publik,” tegas Yenuson dalam pernyataannya, Kamis (20/3/2025).

Menurutnya, praktik legislasi yang tertutup dan tidak transparan mencederai demokrasi serta menurunkan kepercayaan rakyat terhadap DPR RI. Ia bahkan menuding lembaga legislatif telah berubah dari “Dewan Perwakilan Rakyat” menjadi “Dewan Pengkhianat Rakyat.”

Ia memaparkan  Dasar Penolakan RUU TNI tersebut. BEM UNIPA menyoroti beberapa aspek utama yang menjadi dasar penolakan RUU TNI:

1. Aspek Hukum
Revisi UU TNI dinilai berpotensi mengancam netralitas peradilan dan memperkuat impunitas bagi anggota TNI. Hal ini bertentangan dengan tugas pokok TNI sebagaimana diatur dalam Pasal 7 serta dianggap merusak profesionalisme militer.

2. Aspek Budaya dan Hak Adat
Keterlibatan militer dalam proyek strategis nasional (PSN) dikhawatirkan merugikan hak-hak masyarakat adat. Yenuson mencontohkan proyek pagar laut di Tangerang dan pembukaan lahan tebu di Merauke yang menyebabkan intimidasi terhadap warga lokal serta kekerasan dan pengusiran paksa.

3. Aspek Ekonomi
Proyek strategis nasional yang mengambil lahan masyarakat dinilai menghilangkan sumber penghidupan mereka. Eksploitasi lahan pertanian dan laut berpotensi meningkatkan angka pengangguran serta kemiskinan.

4. Aspek Pendidikan
Kehadiran militer di lingkungan pendidikan, khususnya di Papua, dinilai merusak psikologi anak-anak dan menciptakan ketakutan. Atribut militer di sekolah dianggap membahayakan kebebasan pendidikan.

Baca Juga  Bencana Alam Melanda, Anggota DPR RI Alfons Manibui Minta DPRD dan ASN Teluk Bintuni Turun Tangan

5. Aspek Politik
Revisi UU TNI juga dikhawatirkan memperkuat dominasi politik kelompok tertentu, termasuk mereka yang memiliki rekam jejak pelanggaran HAM. Ketidakadilan hukum yang muncul dari revisi ini berpotensi memperburuk kondisi masyarakat.

Dan akhirnya BEM UNIPA mendesak Pembatalan RUU TNI. Atas dasar tersebut, Yenuson Rumaikeuw mendesak DPR RI untuk membatalkan pembahasan RUU TNI.

“Buka mata, lihat, dan dengarkan suara rakyat. Kami menolak dengan tegas RUU TNI karena cacat secara formil, material, proses, dan substansi,” tegasnya.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari DPR RI terkait tuntutan mahasiswa UNIPA. Namun, gelombang penolakan dari berbagai elemen masyarakat terus bermunculan seiring dengan kontroversi yang mengiringi revisi UU TNI.

[JS]

Share :

Baca Juga

Keterangan gambar: Tangkapan layar memperlihatkan penumpang Kapal Motor (KM) Fajar Mulia II berhasil diselamatkan oleh penumpang lain yang berada di atas kapal, dengan melemparkan seutas tali ke arahnya. Namun, dalam video yang beredar, terlihat kru kapal juga turut melakukan upaya pertolongan. (Istimewa)

BERITA

Penumpang KM Fajar Mulia II Tercebur di Pelabuhan Bintuni, Berhasil Diselamatkan
Direktur Reskrimsus Polda Papua Barat, Kombes Pol Sonny Nugroho Tampubolon, saat ditemui wartawan usai perayaan Hari Bhayangkara, Selasa (1 Juli 2025).

BERITA

Ditreskrimsus Polda Telusuri Dugaan Korupsi di KPU Papua Barat
Foto AKP Boby Rahman, S.Tr.K., S.I.K., setelah memberikan keterangan kepada wartawan di ruang kerjanya pada Senin (30/6/2025).

BERITA

Kasus Dugaan Korupsi Beras ASN di Teluk Bintuni Masuk Tahap Penyidikan, Polres Kirim Tim ke Jakarta

BERITA

Bawaslu Teluk Bintuni Ikuti Pelantikan PPPK Secara Nasional, Lima Nama Resmi Dilantik
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Jhonny Edison Isir, S.I.K., M.T.C.P., saat membacakan sambutan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, pada Perayaan HUT Bhayangkara ke 79 di lapangan Mapolda Papua Barat,Selasa(1/7/25)

BERITA

Meriah! HUT ke-79 Bhayangkara di Papua Barat Ditutup dengan Tarian Yospan, Polri Tegaskan Komitmen untuk Rakyat

BERITA

Polres Teluk Bintuni Gebrak Hari Bhayangkara ke-79: Tampilkan Wajah Baru Polri yang Dekat dan Melayani Rakyat!

BERITA

KontraS Bongkar “Perampasan Halus”: PT. BSP Diduga Masuk Tanpa Izin Marga Ateta

BERITA

Pukulan Pertama Kapolres Teluk Wondama Tandai Semangat Baru di HUT Bhayangkara ke-79