Home / BERITA

Jumat, 25 Oktober 2024 - 07:39 WIT

Terminal Type B Bintuni: Proyek Senilai Rp15 Miliar Belum Difungsikan dan Tidak Terawat

Kondisi Bangunan Terminal Type B Bintuni , Jumat (25/10/2024) di Kampung Waraitama, Distrik Manimeri.

Kondisi Bangunan Terminal Type B Bintuni , Jumat (25/10/2024) di Kampung Waraitama, Distrik Manimeri.

Bintuni, Mediaprorakyat.com – Kondisi Terminal Type B Bintuni yang terletak di Kampung Waraitama, SP 1 Distrik Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni, kini memprihatinkan.Proyek yang rampung pada 31 Mei 2022 ini, hingga Jumat (25/10/2024) masih belum difungsikan.

Pantauan lapangan oleh tim mediaprorakyat.com menunjukkan fasilitas di terminal ini sudah mulai rusak dan tak terawat, memicu kekecewaan masyarakat terhadap pengelolaan infrastruktur publik yang diharapkan mampu menunjang transportasi di daerah.

Terminal ini awalnya dibangun dengan anggaran sebesar Rp15,1 miliar yang dikelola oleh Satuan Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat.

Namun, meski pembangunannya selesai dua tahun lalu, terminal yang memiliki harapan sebagai pusat transportasi darat di Bintuni ini justru terbengkalai.

Beberapa bangunan di area terminal menunjukkan tanda-tanda kerusakan; kaca pada sejumlah gedung tampak pecah, dan kondisi aspal yang mulai retak menandakan tidak adanya pemeliharaan.

Ironisnya, selain kerusakan infrastruktur, terminal ini juga tampak menjadi lokasi aktivitas yang tidak diinginkan.

Banyak botol minuman keras berbagai merek berserakan di sekitar terminal, menunjukkan bahwa area tersebut kerap dijadikan tempat nongkrong dan mungkin konsumsi minuman keras oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, terminal ini tidak memberikan manfaat bagi masyarakat Teluk Bintuni.

“Proyek ini seolah-olah hanya menyedot anggaran besar tanpa memberi dampak nyata bagi warga. Seharusnya, terminal ini bisa membantu mengembangkan transportasi lokal dan mempercepat mobilitas masyarakat. Namun, yang kami dapatkan hanya bangunan kosong yang rusak dan menjadi sarang masalah sosial,” ujarnya.

Rendahnya pemanfaatan terminal ini memicu pertanyaan publik mengenai perencanaan dan pengawasan pembangunan infrastruktur di Teluk Bintuni.

Dalam beberapa kesempatan, sejumlah masyarakat Teluk Bintuni menyerukan agar pemerintah segera menindaklanjuti proyek-proyek yang mangkrak dan memastikan infrastruktur publik benar-benar dapat dimanfaatkan.

Baca Juga  Pertamina dan Hiswana Migas Maluku Berbagi Takjil dan Santunan Anak Yatim di Bulan Ramadhan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Dinas Perhubungan Papua Barat terkait kelanjutan nasib Terminal Type B Bintuni ini. [HS]

 

Share :

Baca Juga

Keterangan Gambar: Warga Kampung Gondura, Distrik Gelok Beam, menerima Bantuan Sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari petugas. Tepat Sasaran! Sebanyak 61 keluarga petani menerima bantuan senilai Rp400 ribu. Warga mengapresiasi langkah cepat Pemkab Lanny Jaya. (Foto: Cr/MPR)

BERITA

Tepat Sasaran! 61 Keluarga Petani di Gondura Terima Bansos Rp400 Ribu, Warga Puji Langkah Cepat Pemkab Lanny Jaya
Wefo FC Raih Juara 1 Bupati Cup, Ketua Umum: Ini Kemenangan untuk Masyarakat Teluk Bintuni – Warga Gelar Doa Syukur Bersama (Foto: Masroh/Tim

BERITA

Wefo FC Sabet Juara Bupati Cup I: Kebangkitan Sepak Bola Teluk Bintuni!
Keterangan Gambar: Wakil Ketua II DPRK Teluk Bintuni, Yasman Yasir, terlihat mendampingi Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy (memakai peci hitam), dalam sebuah acara. (Foto: Istimewa)

BERITA

Ketua DPW PPP Papua Barat Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-43 kepada Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy

BERITA

Ricuh Plt. Kepala Distrik, LMA dan DPRK Jayawijaya Turun Tangan Damaikan Warga

BERITA

Bupati Jayawijaya Salurkan Bansos Rp20,2 M untuk 40 Distrik dan 328 Kampung
Keterangan gambar: Asisten PLN Manokwari, Jumadi Hutapea. Foto: JS/MPR.

BERITA

PLN Manokwari Tanam 1.000 Mangrove di Saubeba

BERITA

HMKJ Kota Studi Wamena Gelar Pembubaran Panitia MUA ke-3 dan Apresiasi Kepengurusan Baru
Kajati Papua Barat: Kasus Proyek Jalan di Pegaf Lebih Parah dari Mogoy–Merdey, Rp9,4 Miliar Hanya Hasilkan 74 Meter Jalan

BERITA

Kajati Papua Barat Murka: Proyek Jalan 800 Meter Jadi 74 Meter, Duit Rakyat Diduga Dijarah