Home / BERITA

Rabu, 23 Oktober 2024 - 11:37 WIB

Festival Hutan Adat Pertama di Papua: Momen Bersejarah untuk Budaya dan Lingkungan

Merdey, Mediaprorakyat.com – Festival Hutan Adat pertama di Tanah Papua berlangsung dari 19 hingga 21 Oktober 2024, menciptakan suasana meriah dan bersejarah. Mengangkat tema “Jaga Adat, Jaga Budaya, Jaga Hutan untuk Kebahagiaan Bersama,” festival ini dibuka oleh Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Bintuni, Drs. Frans N. Awak, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini.

Festival Hutan Adat pertama di Tanah Papua berlangsung dari 19 hingga 21 Oktober 2024 dengan tema "Jaga Adat, Jaga Budaya, Jaga Hutan untuk Kebahagiaan Bersama." Dihadiri oleh lebih dari 300 peserta, festival ini dibuka oleh Plt. Sekda Teluk Bintuni, Drs. Frans N. Awak, dan merayakan dua tahun penerbitan SK Penetapan Hutan Adat Marga Ogoney. Acara ini menampilkan tarian tradisional, lokakarya, dan diskusi mengenai pengelolaan hutan adat. Ketua Panitia, Peter Masakoda, menekankan pentingnya perlindungan hutan adat dan kerjasama antara masyarakat adat dan pemerintah.
Festival Hutan Adat pertama di Tanah Papua berlangsung dari 19 hingga 21 Oktober 2024 dengan tema “Jaga Adat, Jaga Budaya, Jaga Hutan untuk Kebahagiaan Bersama.” Dihadiri oleh lebih dari 300 peserta, festival ini dibuka oleh Plt. Sekda Teluk Bintuni, Drs. Frans N. Awak, dan merayakan dua tahun penerbitan SK Penetapan Hutan Adat Marga Ogoney. Acara ini menampilkan tarian tradisional, lokakarya, dan diskusi mengenai pengelolaan hutan adat. Ketua Panitia, Peter Masakoda, menekankan pentingnya perlindungan hutan adat dan kerjasama antara masyarakat adat dan pemerintah.

Dalam sambutannya, Plt. Sekda Teluk Bintuni menekankan pentingnya pengakuan wilayah adat, terutama bagi empat marga di Suku Moskona: Marga Ogoney, Yen, Yec, dan Masakoda. Acara ini dihadiri lebih dari 300 peserta, termasuk pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian ATR/BPN, akademisi dari Universitas Papua, serta tokoh masyarakat adat.

Festival ini juga merayakan dua tahun penerbitan Surat Keputusan (SK) Penetapan Hutan Adat Marga Ogoney, yang mencakup area seluas 16.220 hektar dan menjadi pionir dalam pengakuan hutan adat di Tanah Papua. Antusiasme peserta terlihat melalui berbagai kegiatan, termasuk tarian tradisional yang menyambut kedatangan rombongan.

Rumah adat Suku Moskona, “Mod ask,” dibangun melalui kerja sama masyarakat dan menampilkan kembali nilai-nilai budaya Suku Moskona. Tarian dan nyanyian dalam Bahasa Moskona menggema sebagai ungkapan syukur atas perlindungan legal yang diberikan terhadap hutan adat.

Baca Juga  Ucapan Selamat Dan Sukses Atas Dilantiknya Herman Kayame, ST Sebagai Plt. Sekda Kabupaten Nabire

Ketua Panitia Festival, Peter Masakoda, menyatakan, “Kegiatan ini kami lakukan untuk melindungi hutan adat tersisa di Suku Moskona dan untuk terus mendorong pentingnya keberadaan hutan adat di Tanah Papua.” Menurutnya, pemetaan wilayah adat di empat marga telah selesai, dan panitia berkomitmen untuk menyelesaikan peta wilayah adat di seluruh 47 marga yang ada di Suku Moskona.

Festival ini juga mencakup lokakarya dan diskusi dengan berbagai narasumber, membahas topik-topik penting seperti pendaftaran tanah ulayat, penguatan nilai budaya, dan pengelolaan ecowisata. Narasumber kunci termasuk perwakilan dari Dinas Kehutanan, ATR/BPN, Universitas Papua, serta tokoh masyarakat setempat.

Peter menambahkan, festival ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran dan perlindungan hutan adat serta mempererat kerjasama antara masyarakat adat dan pemerintah dalam menjaga lingkungan dan budaya lokal.

Sementara itu, Kepala Distrik Merdey, Yustina Ogoney, menyampaikan harapannya agar masyarakat adat yang telah mendapatkan pengakuan negara dapat mendapat perhatian dan dukungan dalam pengelolaan potensi hutan adat, seperti pengembangan ecowisata gunung dan sungai.

Perempuan asli Suku Moskona ini juga mengharapkan pemerintah daerah membantu masyarakat dalam melakukan pemetaan partisipatif sesuai kebutuhan mereka. [HS]

 

Share :

Baca Juga

BERITA

Sinergi TNI dan Rakyat Teluk Bintuni: Pasar Central Disulap Jadi Simbol Kebersamaan di Hari Juang ke-79

BERITA

Polres Teluk Bintuni Tegas! Larang Petasan Meriam Spiritus Demi Keselamatan Anak dan Ketertiban Umum
Peringati Hari Juang TNI AD ke-79 dan HUT ke-8 Kodam XVIII/Kasuari, Danrem 182/JO Gelar Kerja Bhakti Bersihkan Kawasan Reklamasi Fakfak

Kabupaten Fakfak

Prajurit TNI AD dan Warga Bersatu: Bersihkan Kota Fakfak di Hari Juang TNI AD ke-79
Tim Jaksa Eksekutor Serahkan Derek Asmuruf ke Rutan Kelas IIB Bintuni , Bintuni, Kamis (12/12/2024) Tim Jaksa Eksekutor Bidang Pidana Khusus telah menyerahkan Derek Asmuruf, terpidana kasus korupsi pembangunan Asrama Mahasiswa Bintuni, ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bintuni. Proses eksekusi berlangsung lancar. (Foto: Istimewa)

BERITA

Tim Jaksa Eksekutor Serahkan DA Terpidana Korupsi Asrama Bintuni ke Rutan Kelas II B Bintuni

BERITA

IWAPI Sukmajaya dan Bakedlovers Kolaborasi Cetak Wirausaha Baru Depok
Info Iklan Berbagai jenis promo makanan spesial tersedia bagi tamu yang menginap di Vitta Niu Hotel Manokwari pada Rabu, 11 Desember 2024. Jangan lewatkan kesempatan menikmati pengalaman kuliner istimewa selama menginap!

BERITA

Rayakan Natal Penuh Keceriaan dengan “Christmas Bliss” di Vitta Niu Hotel Manokwari

BERITA

Rapat Hakordia 2024: Bupati Teluk Bintuni Tegas Peringatkan Pejabat yang Bermain Anggaran!

BERITA

Polres Teluk Bintuni Raih Penghargaan Tertinggi Ombudsman 2024, Masuk Zona Hijau