Bintuni, Mediaprorakyat.com– Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di Kabupaten Teluk Bintuni menjadi momen bersejarah yang sarat makna, terutama bagi Bupati Teluk Bintuni, Dr. Ir. Petrus Kasihiw, MT.
Dalam suasana mendung dan gerimis yang menyelimuti Bumi Sisar Matiti, Bupati Petrus Kasihiw menjalankan tugasnya sebagai Inspektur Upacara untuk terakhir kalinya pada peringatan kemerdekaan ini, menandai akhir masa jabatannya yang telah berlangsung selama dua periode sejak dilantik pada 17 Juni 2016 silam.
Upacara yang digelar di Bumi Sisar Matiti—nama lain dari Teluk Bintuni—berlangsung dengan penuh khidmat di Lapangan Gelanggang Argosigemari, SP V, distrik Bintuni Timur .
Meski cuaca kurang mendukung, semangat nasionalisme tetap membara di antara peserta upacara dan masyarakat yang hadir.
Pada momen tersebut, Bupati yang kerap disapa Kaka Piet, dengan penuh hormat, menyerahkan Bendera Merah Putih kepada pembawa baki, seorang putri terbaik dari salah satu dari tujuh suku asli Teluk Bintuni. Bendera Merah Putih pun berkibar megah di tanah yang menjadi tempat tinggal masyarakat asli Teluk Bintuni (7 Suku), Suku Papua Lainnya, dan Suku Nusantara yang hidup harmonis di Teluk Bintuni.
Setelah upacara, suasana semakin meriah dengan pelaksanaan tarian bersama yang melibatkan Bupati, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta pejabat Pemerintah Daerah Teluk Bintuni di lapangan upacara.
Setelah pelaksanaan penaikan bendera sukses, Bupati bersama rombongan melanjutkan kegiatan ziarah laut di Pelabuhan Bintuni, sebuah tradisi tahunan yang menjadi simbol penghormatan kepada alam dan leluhur setempat.
Momen istimewa ini juga diwarnai dengan sejumlah kegiatan penting lainnya. Bupati Petrus Kasihiw menyerahkan remisi kepada warga binaan di Rutan Kelas II B Bintuni, sebuah langkah yang mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberi kesempatan kedua bagi mereka yang sedang menjalani hukuman.
Selain itu, Bupati juga menyerahkan Satya Lencana kepada ASN Rutan Kelas II B sebagai perwakilan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sebuah penghargaan yang mencerminkan dedikasi dan pengabdian pegawai negeri sipil dalam menjalankan tugasnya.
Tidak hanya itu, Bupati Kasihiw juga menghadiri peletakan batu pertama pembangunan masjid dan gereja di Yonif 763/SBA.
Langkah ini menjadi wujud nyata dalam mendukung toleransi dan kebhinekaan di Teluk Bintuni, daerah yang dikenal dengan keragaman etnis dan budaya, serta terkenal dengan Sebutan Agama Keluarga tersebut.
Acara peletakan batu pertama ini menjadi simbol penting dalam upaya menjaga kerukunan antarumat beragama.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, Bupati turut hadir dalam pesta rakyat yang digelar di gelanggang Argosigemari, distrik Bintuni Timur. Pesta ini menjadi momen perpisahan yang meriah antara Bupati Petrus Kasihiw, Wakil Bupati Matret Kokop, dan masyarakat Teluk Bintuni.
Dalam pesta tersebut, masyarakat berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pemimpin daerah yang telah memimpin selama dua periode ini.
Dengan segala pencapaian dan dedikasi selama masa jabatannya, Petrus Kasihiw dan Matret Kokop meninggalkan jejak kepemimpinan yang akan selalu dikenang oleh masyarakat Teluk Bintuni.
Hari peringatan kemerdekaan ini tidak hanya menjadi perayaan bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi juga menjadi momen penuh makna dalam sejarah Bumi Sisar Matiti.
Kepemimpinan mereka selama dua periode akan menjadi catatan penting dalam perjalanan Kabupaten Teluk Bintuni ke depannya. [HS]
