Manokwari, Mediaprorakyat.com – Seorang penumpang pesawat Lion Air JT 784 dari Jakarta (Sukarno Hatta) ke Manokwari (Bandara Rendani) mengalami keterlambatan penyerahan bagasi tercatat pada tanggal 3 Juni 2024. Penumpang tersebut tidak menemukan salah satu dari dua bagasi tercatat miliknya ketika menunggu di ruang kedatangan bagasi Bandara Rendani.

Ini barangnya di makasar
Baik pak begitu tiba di Manokwari barangnya kami informasikan lagi ke bapak saya lagi cek pesawat bintuni
Penumpang tersebut membawa dua tempat bawaan , ” satu tas yang sudah dibalut plastik oleh petugas Bandara Sukarno Hatta dan satu karton. Karena kelebihan muatan bagasi lebih dari 15 kg, penumpang dikenai biaya tambahan sebesar 430 ribu rupiah yang kemudian berubah menjadi 364 ribu rupiah. Setelah membayar melalui QRIS, barang-barang penumpang tersebut dimasukkan ke bagasi, ” ujarnya. Senin (3/6).
Ia menjelaskan, Setelah meninggalkan Bandara Sukarno Hatta, pesawat transit di Bandara Sultan Hasanuddin sebelum melanjutkan penerbangan menuju Bandara Rendani.
Setibanya di Bandara Rendani, penumpang tersebut hanya menemukan karton miliknya, sementara tas yang dibalut plastik tidak ditemukan.
Setelah mengecek, petugas bandara menyatakan bahwa bagasi tertinggal di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
“Besok kita antar ke alamat, Pak,” kata salah satu petugas bandara sambil meminta nomor telepon si pemilik barang.
Penumpang merasa dirugikan karena dia bukan warga Manokwari dan harus menempuh perjalanan jauh ke tempat tinggalnya dari Bandara Rendani. Akhirnya, penumpang tersebut terpaksa bermalam di Manokwari sambil menunggu kabar dari pihak bandara.
Salah satu petugas Bandara Rendani menyatakan bahwa kejadian seperti ini biasa terjadi, bahkan dirinya juga pernah mengalami hal serupa. Pernyataan ini direkam oleh pemilik barang yang merasa dirugikan.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas pelayanan bagasi dari maskapai Lion Air dan menambah daftar panjang kasus keterlambatan penyerahan bagasi yang merugikan penumpang.
[HS]