Bintuni, Mediaprorakyat.com – Dalam dua bulan terakhir, perairan distrik Sumuri, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, menjadi saksi bisu perjalanan penuh tantangan para nelayan Tanjung Asap dalam mencari ikan lema.
Dengan harga enam ribu rupiah per kilogramnya, pengepul ikan lema dari Bintuni telah aktif membeli ikan dari nelayan Tanjung Asap, dengan Motoris kapal motor, Pak Semmang , memegang peranan kunci dalam proses ini.
“Saya hanya membawa kapal, soal harga itu bos yang menentukan dengan pembeli yang datang ke kapal kita,” ungkap Pak Semmang, di Jetty belakang pasar sentral Bintuni, Minggu (3/3/2024)
Ia mengakui, meskipun tanpa dokumen resmi, kapal motor yang dikemudikannya tetap berlayar, sambil menunggu proses pengurusan surat resmi oleh pemilik kapal.
Perjalanan penuh tantangan ini tidak lepas dari ketergantungan pada cuaca. “Banyaknya ikan lema yang akan kita bawa tergantung cuaca. Kalau ombak besar, kadang kita harus menunggu lama sampai nelayan yang menangkap ikan lema mendapatkan hasil,” ungkap Semmang.
Perjalanan mereka menjadi bukti nyata perjuangan nelayan dan pengepul ikan lema dalam menghadapi berbagai tantangan alam.
Pasar sentral Bintuni menjadi tujuan akhir bagi ikan lema yang dikumpulkan, di mana ikan tersebut dijual kepada pedagang setempat oleh si pemilik kapal, ” Saya hanya bawa kapal saja pak, nanti bos yang jual, ” kata pria paroh baya itu.
Meskipun berbagai rintangan dihadapi, semangat untuk menjaga mata pencaharian terus menggelora di antara para pelaku usaha ini. Pak Semmang bahkan menawarkan ikan lema yang tersisa kepada wartawan untuk dibawa pulang dan dinikmati sebagai hidangan rumah tangga, ” Pak wartawan bawa pulang ke rumah ikannya untuk makan. ” ucapnya dengan logat daerah Sulawesi Selatan nya yang kental.
Kisah perjalanan ini memancarkan semangat dan ketabahan nelayan dan pengepul ikan lema, mengingatkan kita akan keberanian dan keteguhan hati di tengah arus kehidupan yang penuh liku.
Penulis: Haiser Situmorang