Home / BERITA

Rabu, 20 September 2023 - 08:50 WIT

Upaya Bersama Melawan Stigma dan Diskriminasi HIV/AIDS di Tanah Papua

Pemerhati HIV AIDS, Gus Sutakertya ( berdiri) pembawa saat memberikan materi dalam Kegiatan Orientasi Community Organizer yang berlangsung di Hotel Vega Kota Sorong sejak 18 September hingga 21 September 2023.

Pemerhati HIV AIDS, Gus Sutakertya ( berdiri) pembawa saat memberikan materi dalam Kegiatan Orientasi Community Organizer yang berlangsung di Hotel Vega Kota Sorong sejak 18 September hingga 21 September 2023.

Kota Sorong, Mediaprorakyat.com – Kegiatan Orientasi Community Organizer yang berlangsung di Hotel Vega Kota Sorong sejak 18 September hingga 21 September 2023 di Hotel Vega Kota Sorong, Papua Barat Daya, kegiatan ini telah menjadi panggung bagi upaya bersama dalam menghentikan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS.

Pemerhati HIV AIDS, Gus Sutakertya pembawa materi dalam Kegiatan Orientasi Community Organizer yang berlangsung di Hotel Vega Kota Sorong sejak 18 September hingga 21 September 2023.
Pemerhati HIV AIDS, Gus Sutakertya pembawa materi dalam Kegiatan Orientasi Community Organizer yang berlangsung di Hotel Vega Kota Sorong sejak 18 September hingga 21 September 2023.

Pentingnya menghentikan stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS menjadi sorotan utama pada kegiatan ini.

Gus Sutakertya, seorang pemerhati HIV/AIDS, menjelaskan bahwa stigma sosial seringkali menjadi penghambat utama dalam pencegahan dan penanganan HIV/AIDS.

Stigma ini dapat mencegah orang untuk melakukan tes HIV, memeriksa hasil tes mereka, atau mencari perawatan, yang pada akhirnya membahayakan perempuan dan anak-anak yang terancam oleh HIV dan AIDS.

Dalam penyampaiannya, Gus Sutakertya mengidentifikasi tiga jenis stigma terkait AIDS: stigma simbolis, stigma kesopanan, dan stigma instrumental. Stigma-stigma ini seringkali terkait dengan faktor-faktor seperti homoseksualitas, biseksualitas, pelacuran, dan penggunaan narkoba melalui suntikan.

Pentingnya melawan stigma ini juga terlihat dari peningkatan jumlah kasus HIV dan AIDS pada perempuan yang tidak berperilaku seksual beresiko tinggi, yang sering tertular dari pasangan tetapnya yang berperilaku beresiko.

Oleh karena itu, upaya bersama dari berbagai elemen masyarakat, termasuk petugas kesehatan, sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Kegiatan Orientasi Community Organizer ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai elemen dari Kabupaten Manokwari, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Fakfak.

Inisiatif ini didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Yayasan Tifa Mandiri dan Yayasan Siklus Sehat Indonesia, yang telah bersatu dalam sebuah inisiatif kuat untuk mendukung tujuan Tree Zero 2030.

Semoga upaya ini dapat menjadi langkah positif dalam melawan HIV/AIDS dan menghapus stigma yang selama ini menghambat penanganan penyakit ini di Papua. [Hs]

Baca Juga  Cemilan Khas Papua: Pinang, Sirih, dan Kapur

 

 

Share :

Baca Juga

BERITA

Koruptor Masuk Bui, Kejaksaan Teluk Bintuni Kirim Dua Terpidana ke Rutan

BERITA

Pelepasan Tanah Sepihak? DLHP Tunda AMDAL PT BSP, KontraS Turun Tangan

BERITA

Gudang Senpi Ilegal di Papua Barat Terbongkar! Polda Serahkan Dua Tersangka ke Jaksa

BERITA

Audit BPK Dimulai, 18 Kendaraan Dinas Teluk Bintuni Diperiksa: Ada yang Akan Dihibahkan?

BERITA

Tuntut Keadilan Tobias Silak: Aksi Damai Warnai Sidang Ketiga di PN Wamena
Keterangan Gambar: Anggota DPRK Manokwari, Trisep Kambuaya, bersama Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Manokwari, Kepala Bidang SMU/SMK, dan Kepala Bidang SMP saat bertemu dengan orang tua/wali murid, Rabu (9/7).

BERITA

Polemik SPMB Manokwari: DPRK Tegaskan Tak Ada Sekolah Favorit

BERITA

Milad ke-3 Masjid Agung Akbar Al-Muttaqin: Simbol Toleransi dan Sinergi Membangun Bintuni Bermartabat
Keterangan Gambar: Kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Sido Makmur yang dinilai sudah tidak layak digunakan. Sumber: Warga Kampung Sido Makmur.

BERITA

Warga Sido Makmur Desak Perbaikan Pustu Rusak: “Kami Takut Bangunan Roboh!”