BINTUNI, Mediaprorakyat.com – Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik melakukan kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula di Aula Kemenag RI Kabupaten Teluk Bintuni, Kamis (06/07/2023)
Mewakili Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, MT kegiatan Staf Ahli Bupati Yohanes R Manobi, S.Pi.
Turut hadir Sekretaris Kesbangpol Kabupaten Teluk Bintuni Markus M. Iba, Kabid Kesbangpol Carlos Dimara, Ketua KPU Teluk Bintuni Herry Arius E. Salamahu dan Perwakilan Bawaslu Teluk Bintuni Divisi Pencegahan dan Partisipasi Sofia Tokomadoran.S.pd.MM, sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi.
Peserta yang di undang dari tokoh pemuda Gereja , pelajar SMA / SMK di wilayah Bintuni dan Manimeri.
Dalam sambutan Bupati Teluk Bintuni yang Di Bacakan oleh Staf nya , disampaikan bahwa tujuan dari kegiatan sosialisasi ini Untuk membentuk generasi muda khususnya para pemilih pemula yang memiliki peran besar dalam membawa tumbuh kembangnya suatu bangsa.
Maka para pemilih pemula tidak hanya kita serahkan pada pendidikan formal saja. Semua komponen yang ada harus ikut serta membangun kondisi yang mapan, kondusif dan menyenangkan supaya para pemilih pemula bisa belajar pendidikan politik sejak dini.
Pendidikan politik yang baik diharapkan akan mampu membangkitkan para generasi muda untuk ikut aktif dalam kegiatan politik baik secara pasif maupun aktif sesuai dengan kemampuan dan cita-citanya.
Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki para pemuda yang mempunyai masa depan yang cerah. Pemuda yang bisa menorehkan prestasi baik dikancah nasional maupun internasional.
Untuk mewujudkan para pemuda yang berprestasi tersebut tidak mudah apabila semua komponen yang maupun aktif sesuai dengan kemampuan dan cita-citanya.
Sehingga para pemilih pemula diharapkan mampu berkontribusi dalam kegiatan politik baik secara aktif maupun pasif. Salah satu bentuk kegiatan politik adalah ikut serta dalam kegiatan Pemilu, Pilkada, Pilkades dan lainya terlebih pada tahun 2024 ada pilkada secara serentak, Pilkada merupakan sarana bagi warga Negara untuk menyalurkan suaraya untuk memilih pemimpin yang menjabat kekuasaan disuatu daerah selama Iima tahun.
Dalam setiap pergantian pimpinan, tuntutan demokrasi seakan menjadi hal yang besar untuk terwujudnya suatu tatanan sosial yang bebas, jujur, adil, pluralis, dan toleran dalam kehidupan yang damai, aman, dan beradab.
Pelaksanaan pemilu dilaksanakan secara LUBER JURDIL , termasuk pemilihan kepala daerah (pikada) yang merupakan fenomena baru bagi masyarakat Indonesia.
Namun sayangnya, kegiatan tersebut selalu diakhiri dengan konflik yang menimbulkan kerugian materiil maupun nonmateriil, bahkan terkadang sampai mengorbankan nyawa Hal yang sangat tragis terjadi di negara demokrasi yang menjunjung tinggi hukum.
Hal ini membuktikan kalau pendidikan politik masyarakat Indonesia pada umumnya masih belum menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan harapan. Pendidikan politik memiliki peranan yang sangat penting dalam membangkitkan kesadaran dan daya kritis siswa dan pemilih pemula tentang hak pilihnya, sehingga mereka memiliki pemahaman akan pelaksanaan pemilu/ pilkada yang merupakan bagian dari proses demokrasi yang dilakukan dengan bertujuan tujuan dari kegiatan pendidikan politik pada pemilih pemula.
Membangun kesadaran dan pemikiran kritis para pemilih muda untuk memilih dan berpartisipasi menyelenggarakan pemilu yang bersih dan anti politik lewat pendidikan politik Memberi informasi terkait prosedur memilih , ” bagaimana cara memilih, bagaimana memastikan diri terdaftar di DPT, bagaimana cara mengecek rekam jejak caleg, dan lain-lain, ” diperjelas oleh Staf Ahli Bupati.
Lanjut, kegiatan sosialisasi ini untuk membuka wawasan pemilih pemula tentang berbagai isu kepemiluan seperti e-government, peranan media sosial dalam politik dan pemilu, pelanggaran pemilu, dan daftar pemilih tetap.
Pendidikan politik berperan penting sebagai media penyampaian konsep politik yang memiliki tujuan akhir untuk membuat pemilih pemula menjadi lebih melek politik. Pemilih pemula yang melek politik adalah pemilih pemula yang sadar akan hak dan kewajiban sehingga dapat ikut serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam setiap proses pembangunan.
Pendidikan politik diperlukan keberadaannya terutama untuk mendidik generasi muda saat ini yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa.
Para pemilih pemula pada dasarnya memiliki banyak kemudahan untuk ikut serta dalam kegiatan politik. Hal ini karena negara indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila. Setiap warga negara diberikan hak yang sama untuk mengembangkan pemikiran politiknya sesuai dengan Pancasila. Kebebasan yang berikan pada sistem demokrasi kita sangat baik, dimana tidak terlalu mengekang kebebasan pada setiap individu maupun kelompok untuk berpolitik. tutupnya.
Redaktur : Haiser