[ Oleh. Fren Lutrun ]
JAKARTA, Mediaprorakyat.com – Provinsi Papua Pegunungan baru saja dibentuk oleh Pemerintah Pusat, namun riak-riak politik di bursa calon Gubernur mulai menjadi perbincangan yang sangat serius. Ini akan menjadi titik penentu bagaimana wilayah Papua Pegunungan dikendalikan oleh orang yang memiliki kemampuan dan harapan besar rakyat disana.
Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana yang saat ini dipercaya menjadi orang nomor 1 PDIP Papua Pegunungan belakangan ini menjadi bahan pembicaraan kalangan elit partai menjelang pemilu 2024 maupun kans politik di Pemilihan Gubernur Papua Pegunungan.
Bupati Spei menjabat baru dua tahun lebih di Kabupaten pegunungan bintang, namun ia melakukan gebrakan besar di daerah itu, mulai dari membangun Kampus, bangun jaringan listrik dan peningkatakan fasilitas layanan public yang kemudian hal itu menjadi bahan perbincangan elit partai dan petinggi orang papua, sebab langkah yang ia lakukan ini tergolong sangat sulit dan tidak mudah untuk dilakukan para pemimpin di wilayah Pegunungan Papua.
Sebut saja misalkan bertahun-tahun di wilayah pegunungan belum ada kampus yang dibangun pemerintah, dan ditangan Bupati Spei, gebrakan itu ia lakukan. Banyak kalangan mengapresiasi langkah Bupati Spei ini.
Pada bulan lalu, Petinggi PDIP di Jakarta memberi mandat atau kepercayaan kepada orang nomor satu pegunungan bintang ini untuk memimpin PDIP Provinsi Papua Pegunungan. Langkah inilah kemudian dilihat banyak elit partai sebagai salah satu strategi bagaimana PDIP berkeinginan besar untuk membangun Papua Pegunungan dengan kader-kader terbaiknya. Sebut saja misalkan Spei Yan Bidana.
Meski begitu, Bupati Spei masih menepis isu-isu ini karena dirinya masih konsen menyelesaikan berbagai program pembangunan di Pegunungan Bintang. Kendatipun kans politik dan langkah memimpin PDIP di Papua pegunungan telah memberi signal kuat kalau ada jatah untuk measuk dalam bursa calon orang nomor satu di Papua pegunungan itu.
Senator Papua Barat, Filep Wamafma sendiri memberi apresiasi kepada Bupati Spei karena memiliki kemampuan memimpin daerah dengan berbagai inovasi dengan potensi local Papua. Dalam pertemuan Bersama DPD RI saat itu, Bupati mengusulkan konsep untuk memekarkan lagi tiga daerah otonom baru. Konsep Bupati Spei inipun dianggap sangat tepat karena telah memiliki kajian matang dan layak untuk diperjuangkan, sebab akan ada perubahan besar untuk DOB baru ini jika pola kepemimpinan sesuai dengan Konsep Spei yan Bidana yaitu membangun dengan kearifan local Papua.
Langkah-langkah ini kemudian dimata public Spei Yan Bidana menjadi sorotan kalau ada kepentingan besar PDIP untuk Papua Pegunungan, khususnya di bursa calon gubernur nanti dan Spei Yan Bidana adalah salah satu kader yang bisa diuji kemampuannya saat ini.
Jika dilihat dari trac record politik, Bupati Spei adalah salah satu calon Bupati yang pada waktu itu sebagai orang yang memiliki basis masa dan suara mayoritas dalam pilkada jika dibandingkan dengan pilkada di kabupaten lain di Papua. Seperti inilah yang kemudian menjadi konsumsi elit partai yang kemudian Spei Yan Bidana menjadi salah satu dari sekian putera-puteri Papua yang hari ini bisa memberi harapan dan masa depan yang baik untuk rakyat Papua kedepannya.