Pelaksanaan Upacara Hari Amal Bhakti di Hamalan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Bintuni, Selasa (5/1/2021) istimewa.
Kemenag Teluk Bintuni Gelar Upacara Peringatan HAB Ke-75
BINTUNI || Mediaprorakyat.com- Pengembangan toleransi dan kerukunan antar umat beragama merupakan karya bersama para tokoh Agama dan Aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa. Tanpa toleransi, tidak ada kerukunan, Toleransi dan kerukunan antar umat beragama dilakukan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk Agama.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Bintuni Haji Rofiul Amri saat membacakan Amanat Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Yaqut Cholil Qoumas dalam Upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama Tahun 2021 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Upacara Hari Amal Bhakti Kementrian Agama dengan tetap mematuhi Protkes. Di HAB ke-75 sendiri, Kementerian Agama Teluk Bintuni menggelar Upacara di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Teluk Bintuni. Selasa (5/1/2021).
Perlu diketahui, Kementerian Agama secara resmi berdiri pada tanggal 3 Januari 1946. Sejak dibentuk melalui usulan sejumlah tokoh ulama dalam sidang Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP), Kementerian Agama yang pertama kali dipimpin oleh Menteri Agama Haji Mohammad Rasjidi telah melintasi sejarahnya yang panjang.
Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak,sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri.
Dewasa ini, kita mengembangkan
moderasi beragama, agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di dalam kehidupan sehari-hari bangsa kita.
Dalam kesempatan ini, saya ingin mengingatkan tentang semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama.
Semangat Kementerian Agama baru itu dapat diterjemahkan dengan beberapa kata kunci. Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat
Pelayanan keagamaan.
Kedua, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan
Nilai-nilai kebangsaan.
Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.
Terlepas usainya membacakan Amanat Menteri Agama RI, Kemenag Teluk Bintuni menyampaikan, Kementerian Agama sebagai garda terdepan dalam hal keberagaman, terutama FKUB sebagai tempat menyalurkan seluruh aspirasi umat beragama, sehingga aspirasi-aspirasi tersebut dapat tersampaikan kepada seluruh halayak masyarakat.
“Dalam sambutan Menteri Agama RI, sebetulnya ditekankan kepada FKUB, mengapa FKUB ? karena FKUB bukan saja hanya sebagai pemadam melainkan FKUB sebagai tempat untuk menyalurkan semua Aspirasi” pungkasnya.
Lebih lanjut Amri menjelaskan, ada beberapa program Kementerian Agama yang melibatkan FKUB, guna bersama-sama menciptakan kerukunan atar umat beragama lebih khususnya di Kabupaten Teluk Bintuni seperti kampanye kerukunan.
Kemenag juga menyampaikan, bagi para pegawai kementerian Agama Teluk Bintuni di masing-masing seksi agar dapat membangun komunikasi dengan baik, bangun kemitraan itu dengan baik, bersama semua stegholder. Untuk Kementerian Agama Bintuni sendiri, kita memiliki jumlah penyuluh di Agama Kristen sebanyak kurang lebih 60 orang, sedangkan di Agama Islam sebanyak kurang lebih 25 orang, di Agama Katholik ada 8 orang, sehingga diharapkan dapat bersinergi guna mensosialisasikan seluruh program.
Kemenag juga menambahkan, “melalui mimbar yang terhormat ini, saya mengajak kepada semua stegholder, guna menjadikan masa lalu sebagai pelajaran, kita ambil yang baiknya, dan kita kembangkan untuk dimasa sekarang dan di masa yang akan datang” tutupnya. (*/HS)