Konfrensi Pers tim pemenangan PMK2 di Bintuni, Rabu (16/12/2020) malam. MEDIAPRORAKYAT FOTO: ISTIMEWA
BINTUNI || Mediaprorakyat.com – Puji Tuhan akhirnya proses penghitungan suara oleh KPUD Kabupaten Teluk Bintuni menyisahkan 4 Distrik yang 3 diantaranya PMK2 menang mutlak sehingga tinggal menunggu lanjutan pleno dan penetapannya secara resmi.
Sebelumnya gema kemenangan pun sudah riuh terdengar pasca pencoblosan setelah beberapa Lembaga Quick Count meng-update perolehan suara dimana hasilnya dimenangkan oleh PASLON 02 yakni PMK2.
Menurut Kepala Sekretariat PMK2, Manfret J. Yerkohok tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan antara tabulasi Quick Count dan Real Count. Karena sebagai sebuah lembaga independent tentu Quick Count sangat menjaga kredibilitas sehingga data yang digunakan untuk melakukan perhitungan adalah data yang REAL yakni yang berasal dari Form C1 hasil.
Salah satu fungsi lembaga quick count adalah menjaga dan mengontrol hasil suara. Lambat atau cepat antara lembaga quick real count dan KPU hanya pada persoalan waktu, dan terbukti hari ini.
Sehingga dapat dikatakan akurasi data mendekati sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan karena memang sistem pengolahan data berdasarkan FORM C1 yang diterima dari setiap TPS dari semua distrik yang sudah tersebar dan diketahuinya sebelumnya oleh seluruh masyarakat di masing-masing TPS.
Perjuangan belum berakhir karena PMK2 masih harus terus berjuang mengawal kemenangan ini.
Sebab tak terima dengan kekalahannya, kubu AYO terus mengklaim kemenangan (bahkan melalui konferensi pers) dan berusaha mencari jalan dengan berbagai cara untuk dapat menggagalkan kemenangan PMK2.
Tak cukup sampai disitu, hari ini pun mereka melakukan demonstrasi menolak hasil pilkada (kemenangan PMK2) di depan Kantor BAWASLU dengan aksi yang cukup mengganggu keamanan, ketertiban dan meresahkan masyarakat bahkan sempat membahayakan KARO OPS Polda Papua Barat, Kombes Pol) Tri Admodjo Marawasianto S.I.K.
Mengatasnamakan rakyat dan menggiring opini bahwa suara rakyat dikebiri, terjadi pelanggaran di TPS, tuntutan PSU di beberapa TPS/distrik dan masih banyak lagi skenario alasan yang mereka buat sebagai usaha untuk menyerang kemenangan PMK2 tanpa dasar hukum yang kuat. Padahal kita semua tahu, proses penyelenggaraan pemungutan suara pada tanggal 9 Desember 2020 telah berjalan dengan baik, lancar, aman dan tertib.
Tak ada yang perlu dipermasalahkan karena faktanya, semua berjalan sesuai mekanisme dan tidak ada keberatan dari pihak yang terlibat baik penyelenggara, KPPS, PPD, Panwas maupun SAKSI dari masing-masing paslon.
Fransiskus Lusianak, salah satu tokoh politik dan tokoh sentral PMK2 yang juga sebagai Sekretaris Tim Pemenangan PMK2 sangat menyayangkan arogansi elit politik yang mengorbankan masyarakat demi kepentingan sekelompok orang yang dengan sadar mengetahui namun tidak bisa menerima kekalahan dalam kontestasi Pilkada Teluk Bintuni kali ini.
Kami secara resmi telah menghimbau kepada seluruh perangkat dan pendukung PMK2 untuk menyerahkan semua proses Pilkada kepada penyelenggara sembari menjaga Kamtibmas dan berada dalam satu komando demi Kabupaten yang dijuluki Stengkol ini.
Kami juga meminta kepada Kepolisian beserta jajarannya agar menindak tegas oknum-oknum yang dengan sengaja membangun skenario untuk mengacaukan pesta rakyat ini. Bintuni harus damai dan kondusif kembali setelah tanggal 9 Desember sehingga masyarakat yang mempersiapkan Natal dan Tahun Baru juga dalam suasana sukacita.
Tak peduli istilah tebal tipisnya selisih kemenangan, yang jelas dan pasti, PMK2 sebagai PETAHANA masih lebih baik dan terbaik sebut Fransiskus Lusianak.
Ia juga mengucapkan Selamat kepada Bapak Piet-Matret
Selamat melanjutkan kepemimpinan periode ke-2 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni hingga 2024.
Mari bersama bergandeng tangan membangun Negeri Stengkol menuju Teluk Bintuni yang Damai, Maju, Produktif dan Berdaya Saing tambahnya. (HS/**)