Bintuni , Mediaprorakyat.com – Dalam rangka program Manunggal Air Bersih Kodam XVIII/Kasuari bersama SKK Migas tahun anggaran 2023, hari Jumat (8/9/2023), telah dilaksanakan Video Conference (Vicom) dari Manokwari – Babo yang dipimpin langsung oleh Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, S.E., M.Tr. (Han).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Dandim 1806/TB, Letkol Arh Patrick Arya Bima, Danramil 1806-02 Babo, Lettu Inf Karno, Ketua LMA Babo Berhard Nafurbenan, Kepala Sekolah SMP Negeri Babo, Muin Ritarita, Tokoh Agama, Bakri Alkatiri, Kepala Kampung Amutu Abdula Nauri, Para pejabat tinggi Kodam XVIII/Kasuari, serta seluruh Masyarakat Babo.
Dandim 1806/TB, Letkol Arh Patrick Arya Bima, melaporkan bahwa kota Bintuni berjarak 60 kilometer lurus dari Babo, Distrik Sumuri berjarak 70 kilometer, dan waktu tempuh ke Distrik Babo sekitar 4 jam dengan Kapal Laut, 2 jam dengan speed boat ke Distrik Sumuri, dan 3,5 jam dengan speed boat.
Letkol Arh Patrick Arya Bima juga menjelaskan kondisi alam sebagian besar rawa-rawa hutan mangrove, dataran rendah, dan kondisi air tanah dengan kedalaman di atas 50 meter yang kurang baik. Namun, air tanah dengan kedalaman hingga 100 meter relatif baik, jernih, dan cocok untuk dikonsumsi.
Dalam program Manunggal Air Bersih, Distrik Babo sejumlah 10 titik, hasil yang di capai 10 titik kondisi 100%, di Tahun 2023. Sambung Dandim, pelaksanaannya mulai Tanggal 26 Juli dengan target selesai pada 5 desember 2023. Selanjutnya Distrik Sumuri direncanakan 30 titik, dengan hasil yang di capai 10 titik kondisi 100%, 7 titik kondisi 75%, 13 titik Kondisi 0% tahun 2023 , terget 27 titik, lapor Letkol Arh Patrick Arya Bima ke Pangdam.
Dandim juga menyebutkan beberapa kendala, seperti jarak lokasi yang jauh dari Makodim, keterbatasan material bahan di lokasi, dan ketidakstabilan listrik. Untuk mengatasi ini, mereka akan mengoptimalkan sarana angkut material di Bintuni dan bekerja sama dengan rekanan satuan, pungkasnya.
Setelah menerima laporan dari Dandim 1806/TB , Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, menyatakan kegembiraannya atas perkembangan program ini. Dia optimis bahwa kendala-kendala dapat diatasi dengan baik dan mengingatkan bahwa titik air yang dibangun adalah milik masyarakat, sehingga perawatan dari masyarakat sangat diperlukan.
Pada kesempatan itu, Pangdam juga menyoroti masalah stunting yang menjadi perhatian nasional, terutama di Kabupaten Teluk Bintuni. Stunting adalah masalah gizi kronis yang mengganggu pertumbuhan anak-anak dan tinggi badan mereka. Dia menekankan pentingnya gizi yang baik untuk pertumbuhan anak-anak. [Hs/Rls]