Keterangan Gambar : Warga Muhammadiyah melakukan foto bersama seusai sholat Idul Fitri 1444 Hijriah, Jum’at 21 April 2023.
BINTUNI , Mediaprorakyat.com – Setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh, warga Muhammadiyah di Kabupaten Teluk Bintuni melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah / 2023 Masehi pada hari Jumat, 21 April 2023.
Pelaksanaan Sholat idul Fitri tersebut di bagi menjadi menjadi dua tempat yaitu,
di Lapangan kompleks Perguruan Muhammadiyah Bintuni, dan di lapangan Masjid Al Maun tisai Bintuni. Dihadiri oleh tokoh tokoh Muhammadiyah, Sekretaris Muhammadiyah Papua Barat, Syamsul Inai, Haris Tahir, Sujoko Efendi, Ustadz Suhari, H. Ilyas. Dan juga di hadiri oleh Pimpinan Daerah Aisyah.
Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di lapangan kompleks Perguruan Muhammadiyah Bintuni, sebagai Khotib , Ust. Sujoko Efendi dan Imam , Ust. Suhaeri, S.PdI
Sedangkan untuk sholat idul Fitri di lapangan Masjid Almaun Tisay Bintuni Sebagai Khotib : Ust. Abu Sulaiman AD Daroni , A. MD . Dan Imam : Ust. Busyron Alhamid , S. PDI, M. PD.
Dalam khotbah Idul Fitri oleh Wakil Ketua PP Muhammadiyah Dr. Muhammad Sa’ad Ibrahim, MA , yang di sampaikan oleh Ustadz Sujoko Efendi. Dengan judul jihad memperkokoh nilai keadaban Bangsa.
” Hari ini 1 Syawwal 1444 H telah dijadikan Allah sebagai hari suka cita bagi kita, bagi kaum muslimin seluruhnya. Kita baru saja menempuh proses penyadaran kembali arti pentingnya hidup kerohanian yang transendental, yang selama ini terbelenggu oleh tuntutan hidup fisikal material fenomenal yang profan. Suatu proses penyadaran pentingnya arti langit, dan rendahnya kehidupan bumi dengan segala implikasinya, ” Ujarnya.
Dalam sunnatullah telah digariskan bahwa manusia harus tinggal sementara di bumi ini, maka tak terhindarkan hukum gravitasi bumi menarik tubuh fisik manusia demikian kuatnya, bahkan kemudian ruh yang ditiupkan ke dalam tubuh kasar manusia, tak kalah kuatnya ikut-ikutan tertarik ke dalam lumpur debunya, sehingga ruh lupa akan asal usulnya sendiri yang -habatat min almahall al-arfa yang memancar dari singgasana langit yang tertinggi,” min qibalillah, min ruhih,” dari sisi Allah, dari ruh-Nya.
Puasa sebagai kewajiban bagi seluruh umat beriman, kalian dan sebelum kalian dimaksudkan agar ruh dan mental dapat melawan gravitasi bumi dan beranjak sedikit demi sedikit mendekati langit, kemudian menerobosnya dalam konsentrasi meditasi khusyuk ketakwaan mengarahkan mata rohani ke Dzat Yang Maha Besar, ke Dzat Yang bumi dan langit tak berdaya dalam genggaman-Nya.
” Di hari suka cita, di hari ‘Idul Fitri ini, rasa-rasanya kita telah mendapat rahmat Allah, mendapatkan ampunan-Nya, dan dibebaskan dari api neraka, seakan-akan kaki rohani kita telah sampai ke pintu gerbang singgasana langit tertinggi, ke surga yang dijanjikan, ke kebahagiaan yang tak terkirakan, ” Ujarnya.
( Haiser)