BINTUNI | mediaprorakyat.com – Bupati Bintuni, Ir.Petrus Kasihiw.MT membuka bursa inovasi desa tingkat kabupaten Teluk Bintuni di aula Sanggar SP 4, Jumat (18/7/2019.
Bupati kepada wartawan usai membuka bursa inovasi desa mengatakan, ini merupakan kedua kalinya membuka bursa inovasi desa yang di selenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung
Sehingga sudah ada upaya upaya yang dilakukan oleh BPM dalam rangka membina, mengarahkan , dan menuntun para Kepala Kampung dan pembimbing dalam melakukan sebuah inovasi baru.
Dengan kebijakan Presiden terkait dana desa, itu bisa terlihat dari berbagai sarana dan prasaran kampung yang telah dibangun. Namun saat ini DD diarahkan untuk pertumbuhan perekonomian kampung, sehingga ini merubah sesuatu yang biasanya untuk kebutuhan pribadi(makan dan minum-red) ke-arahkan bisnis, sehingga apa yang di hasilkan di kampung bisa menghasilkan uang.
Namun dalam proses ini, semua kekuatan dan kelemahanya ada. Nah, kekuatanya adalah harus suport dari BPM dan pendamping. Ini menjadi suport sistem yang menjadi satu alat untuk melakukan perubahan pola pikir masyarakat kampung.
Akan tetapi menurut Bupati, saat melihat stand stand tadi, kampung kampung telah berupaya mengunakan dana kampung se-efektif mungkin untuk menciptakan rumah kayu yang murah, penataan kampung, kebutuhan jalan kampung dan juga ada pengelolaan sumber sumber pangan seperti kepiting di olah jadi abun, buah merah sebagai minyak goreng dan lain sebagainya.
Untuk itu, saya merasa ini ada embrio, sehingga kita belum bisa katakana bahwa ini hebat karena baru merubah serta menemukan embrio embrio. Sehingga embrio embrio ini akan tumbuh menjadi sentral ekonomi.Kita akan mulai dari kampung kampung yang berdekatan dengan kota, sehingga pemasaranya lumayan dekat, namun kita harus merasa optimisme karena ada inovasi inovasi yang dilakukan di kampun kampung.
Kita berharap, kegiatan ini jangan hanya seramonial saja tetapi mereka harus berpikir bahwa, potensi di kampung bisa di kelola untuk mendapatkan uang.,”harap Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Provinsi Papua Barat, Lince Idorway mengungkapkan, dari 12 kabupaten/ kota di Papua Barat, Teluk Bintuni yang pertama kali melaksanakan bursa inovasi desa.
Sehingga kabupaten/kota yang lain segera melakukan bursa inovasi, agar bursa inovasi Papua Barat dapat terlaksana sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Kementerian Desa, dimana pada bulan Juni harus tuntas 100 persen.
Sebaliknya juga saya hadir sebagai mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Teluk Bintuni, dan saya merasa terkesan bahwa, apa yang saya titipkan kepada seluruh staf dan para pendamping Distrik dan local dapat dilaksanakan dengan baik sehingga hari ini Bintuni pertama kali melaksanakan bursa inovasi desa sePapua Barat yang berjalan sukses. Dan mereka bisa menampilkan dalam bursa A, B dan C,”kata Lince Idorway. (Hum)