Yohanes Akwan Ajak Pemerintah Dan Masyarakat Jaga Hutan Mangrove
BINTUNI | mediaprorakyat.com – Diketahui, Kabupaten Teluk Bintuni di Papua Barat memiliki mangrove atau hutan bakau seluas 200 hektare. Mangrove di Teluk Bintuni terbaik di dunia setelah Kabupaten Raja Ampat dan mencakup sepuluh persen (10%) dari luas hutan mangrove Indonesia. Pada 1980, World Wild Foundation atau WWF mengusulkan hutan mangrove di Teluk Bintuni masuk dalam cagar alam.
Tokoh pemerhati lingkungan, Yohanes Akwan,SH mengatakan, Rabu (3/7), “Untuk mencegah laju deforestasi dan dekradasi maka kami berharap Pemerintah daerah Kabupaten Teluk Bintuni, melalui instansi teknis secepatnya bisa mengambil langkah-langkah pencegahan dengan mulai membangun kesadaran bersama untuk melindungi hutan mangrove yang tersisa di tanah papua khususnya kita di Teluk Bintuni”. Dia menganggap secara perlahan-perlahan mulai rusak akibat campurtangan manusia.
Dijelaskannya, Tahun 2002 Lahirnya Kabupaten Teluk Bintuni membuat wilayah yang dulu tertutup itu kini terbuka dengan hadirnya sejumlah perubahan dalam mengenjot pembangunan daerah termasuk di dalamnya.
Aktifitas penduduk yang bertambah padat membuat Surga mangrove secara perlahan-perlahan luasannya mulai berkurang atau menurun akibat kurangnya kesadaran kita tentang pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan manusia dan biota laut didalamnya.
“Kita tidak menyadari hutan mangrove di Teluk Bintuni sangat berperan penting secara khusus untuk kehidupan ikan, udang dan kepiting, disitulah tempat biota laut itu hidup”ujarnya.
Tahun 2002 Lahirnya Kabupaten Teluk Bintuni membuat wilayah yang dulu tertutup itu kini terbuka dengan hadirnya sejumlah perubahan dalam mengenjot pembangunan daerah termasuk di dalamnya.
Untuk itu , Pemda dan masyarakat harus bersinergis mengambil langkah edukasi
agar ikut melestarikan hutan mangrove Teluk Bintuni ini penting karena mangrove Teluk Bintuni adalah aset bagi pembangunan manusia dan lingkungan di Teluk Bintuni untuk anak cucu kita kedepan. (YA/HS)