Foto bersama sesuai wisuda 91 siswa P2TIM-TB Petrotekno Angkatan VII
BINTUNI, Mediaprorakyat.com – Semenjak diresmikan pada tahun 2018 silam , Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) Petrotekno, yang berpusat di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat pada tanggal merupakan Sejarah penting tercipta di Teluk Bintuni.
Petrotekno Bintuni adalah satu-satunya pusat pendidikan dan latihan industri Migas di Indonesia Timur yang bersertifikat Internasional.
Hingga kini P2TIM-TB Petrotekno berhasil mengwisuda kan siswa dari angkatan I (Kesatu) sampai dengan angkatan VIII (Kedelapan) dari berbagai jurusan yang berkaitan dengan teknik industri dan migas.

Atas keberhasilan P2TIM-TB Petrotekno mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Teluk Bintuni Jane Fimbay, Saya sangat setuju dengan kebijakan pemerintah daerah, dengan memberdayakan dan menyiapkan tenaga kerja dalam bidang migas ucapnya kepada Awak media seusai mengikuti kegiatan Wisuda 91 Siswa P2TIM-TB Petrotekno di Gedung Serba Guna Bintuni, Selasa (31/08/2021)
Namun Jane Fimbay juga menyayangkan dari angkatan I hingga ke angkatan VIII P2TIM-TB Petrotekno tidak memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mengikuti pelatihan di pusat pendidikan dan latihan industri Migas yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dengan Petrotekno, mitra Kontraktor KKS BP Indonesia dalam program Pemagangan Teknisi Tangguh LNG.
” Saya sayangkan itu tidak ada keberpihakan kepada perempuan ” kata istri dari Plt Sekda Teluk Bintuni itu.
Atas ketidakadaan nya keterwakilan perempuan tersebut, kata Jane Fimbay, pada angkatan kedua saya pernah bilang kenapa tidak ada Perempuan?
Dia menerima alasan tidak ada akomodasi tempat penampungan perempuan.
” Saya katakan itu bukan alasan, seharusnya tiap angkatan minimal harus ada lima atau sepuluh orang untuk perekrutan perempuan,
sampai sekarang angkatan delapan tidak ada perempuan ” tegas Jane Fimbay.
Ini harus cari solusi, saya sudah sampaikan ke pihak dinas Perindagkop, ” mungkin bisa satu rumah untuk lima perempuan , pertama yang ikut ” jelasnya.
Saya berharap di angkatan berikutnya harus ada perempuan , khusus perempuan tujuh suku untuk di siapkan untuk merekrut mereka kedalam program ini,
Perempuan memiliki hak yang sama, karena ini biaya Pemerintah , bukan dari pusat tapi dananya dari pemerintah daerah, jadi harus ada keberpihakan kepada kami perempuan.
” Perempuan harus ada ,itu harapan kami sebagai perempuan ” tandas Jen Fimbay.

Menanggapi penyampaian Kepala dinas Pemberdayaan perempuan , Kepala dinas Perindagkop Teluk Bintuni Yulias Bandi menjelaskan tadi malam pada saat lepas sambut saya sudah sampaikan kepada pihak menejemen dan kepada mereka yang menempuh pendidikan akhir di hari ini, maka di angkatan ke sepuluh perempuan sudah ada
” Nanti kita siapkan di angkatan ke sepuluh, Perempuan sudah ada ” kata Yulius Bandi.
Nanti kita minta petunjuk juga dari Bapak Bupati , kira-kira laki-laki berapa, perempuan berapa? Bisa saja fifty-fifty , ” laki-laki lima puluh , Perempuan limapuluh ” ujar Yulius.
Tapi kalau ada petunjuk lain dari Bapak Bupati maka kita akan laksanakan sesuai perintah atau petunjuk pak Bupati jelas Yulius Bandi.
Angkatan kedelapan peserta vokasi Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) Petrotekno, yang berpusat di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, berhasil menyelesaikan pelatihan dengan menjalani serangkaian acara wisuda 91 orang yang didominasi siswa lelaki.
(Haiser Situmorang)