Gambar : Kapolek Babo Iptu Denny Arikalang,SH memberikan himbauan kepada Warga yang melakukan aksi protes di Puskesmas Babo , Sabtu (03/10/2020)

Selain itu juga, TP meminta agar para petugas medis yang datang ke rumahnya tidak memakai pakaian APD lengkap, namun di mintanya dengan pakaian yang biasa saja, selain itu pihak keluarga TP tidak percaya dengan adanya Virus Corona.
Setelah di datangi Kapolsek dan di beri penjelasan secara baik akhirnya pihak keluarga TP dapat menerima dengan baik dan mau untuk menjaga kamtibmas, dan mau untuk periksa Swab dan siap menerima apapun hasilnya, dan tidak mudah percaya informasi yang di sebar melalui media sosial karena belum tau kepastiannya.
Saat di hubungi via Telepon Seluler Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni Frengky Mobilala Skm, M.Kes sangat menyayangkan kejadian tersebut, dan hal tersebut yang pertama kali, karena beberapa waktu lalu saat berkunjung ke Babo bersama ketua Gugus tugas percepatan penanganan Covid 19 Kabupaten Teluk Bintuni, Gustaf Manuputty mendapatkan protes dari masyarakat Babo, karena ada yang percaya adanya Virus korona dan ada yang tidak percaya.
Frengky menjelaskan, terkait penetapan Zona serti Zona merah, Zona kuning dan Zona Hijau adalah dari pusat, sedangkan dalam penetapan tersebut pusat telah memiliki standarnya misalnya ada satu maupun sembilan orang yang positif, pusat sudah menetapkan zona merah, dan hal tersebut terjadi bukan untuk wilayah Babo saja namun keseluruh Daerah.
Ia juga meminta agar para tokoh masyarakat yang paham tentang adanya Virus tersebut untuk memberikan penjelasan dengan baik, sehingga masyarakat yang belum paham tersebut dapat mengerti, dan memberikan kepercayaan kepada para medis untuk membantu menangani Virus tersebut.
Frengky juga mengatakan, Virus Corona tersebut tidak hanya menyerang pada masyarakat saja namun para petugas medis juga dapat terserang Covid 19,
Ia juga meminta untuk sementara Puskesmas Babo akan tutup.
Sedangkan menurut Kepala Puskesmas Babo Sarce Maidefa mengatakan, apa yang telah di lakukan oleh petugas medis dari puskesmas Babo telah sesuai dengan Protokol kesehatan, di mana sebelumnya telah di informasikan dari pihak perusahaan Bp. Migas jika salah satu karyawannya positif Covid 19 setelah di lakukan pemeriksaan di Ambon.
” sebelumya kami mendapatkan informasi dari pihak Bp Migas kalau ada salah satu karyawannya positif Covid 19, berdasarkan hasil Tes di Ambon, sehingga kami melakukan tindakan untuk menjemput pasien untuk memastikan, tapi kami dapat protes dari pihak keluarga pasien, bahkan terjadi pengrusakan di puskesmas Babo,” ujar sarce. (HS)