Manokwari | Mediaprorakyat.com – Panitia Musyawarah Besar (Mubes) I Pemilihan Kepala Suku Pegunungan Tengah Provinsi Papua Barat resmi menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan pada 26–27 September 2025 mendatang.
Kesepakatan itu diambil dalam rapat panitia yang berlangsung Sabtu (23/8/2025) di Aula Asrama Mahasiswa Jayawijaya, Jalan Tugu Jepang Amban, Manokwari. Pertemuan dihadiri para tokoh intelektual dan masyarakat Pegunungan Tengah.
Ketua Panitia Mubes I, Ivensius Alua, Sp.M.P, menjelaskan bahwa kegiatan ini semula direncanakan pada 13 Juli 2025, namun ditunda karena kendala finansial.
“Persiapan administrasi seperti distribusi surat dan permohonan proposal sudah kami selesaikan. Panitia juga akan segera melakukan pengecekan kembali ke instansi maupun senior-senior yang dipercaya,” ujar Ivensius.
Ia menambahkan, tahapan berikutnya adalah penetapan kriteria dan persyaratan bakal calon, dilanjutkan dengan pembukaan pendaftaran, verifikasi berkas, serta debat kandidat. Selain pemilihan kepala suku, Mubes I juga akan membahas Garis Besar Haluan (GBH), Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, hingga program kerja.
Panitia menyebut, dukungan dana telah diberikan Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui hibah sebesar Rp100 juta, serta bantuan dari sejumlah donatur yang masih dalam proses.
“Kendala utama kami memang soal dana. Karena itu, kami berharap kerja sama dari semua pihak demi menyukseskan Mubes ini,” tambah Ivensius.
Meski secara administratif masyarakat Pegunungan Tengah kini tersebar di dua provinsi (Papua Pegunungan dan Papua Tengah) namun ia menegaskan bahwa semangat persatuan tetap menjadi tujuan utama.
Mubes I akan melibatkan delegasi dari tujuh kabupaten di Papua Barat, yakni Manokwari, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fakfak, Manokwari Selatan, dan Kaimana. Panitia berharap seluruh masyarakat Pegunungan Tengah dapat berpartisipasi aktif sejak persiapan hingga pelaksanaan.
Tokoh intelektual Yesmin Wanimbo juga menyampaikan dukungan penuh.
“Panitia sudah bekerja keras, namun kendala utama adalah dana. Karena itu mari kita bersama-sama bergandengan tangan agar Mubes I ini sukses,” ujarnya.
Sementara itu, mewakili pemikir dan intelektual Damianus Walilo, dijelaskan bahwa tujuan Mubes I adalah mempersatukan masyarakat Pegunungan Tengah se-Papua Barat meski ada pemekaran wilayah adat dan provinsi baru.
“Pelaksanaan Mubes ini juga bertujuan untuk melegalkan keberadaan masyarakat Pegunungan Tengah agar diakui oleh suku-suku lain maupun pemerintah daerah. Selain itu, bentuk organisasi masyarakat Pegunungan Tengah akan disesuaikan dengan amanah UU Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan,” katanya.
Undang-undang tersebut dinilai dapat memberikan landasan hukum yang lebih baik dalam mengatur organisasi masyarakat, memastikan hak dan kewajiban, serta mengawal agar ormas berperan positif dalam pembangunan dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa.
“Tujuan utama Mubes I ini adalah membangun partisipasi masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan kualitas pelayanan, menjaga nilai sosial, serta mempererat persatuan masyarakat Pegunungan Tengah,” tegasnya.
Panitia pun berharap proposal yang telah diajukan ke pemerintah daerah dan provinsi Papua Barat dapat memperoleh dukungan, sehingga pelaksanaan Mubes I Pemilihan Kepala Suku Pegunungan Tengah Papua Barat berjalan lancar dan sesuai harapan seluruh masyarakat.
[red/mpr/js]