Manokwari | Mediaprorakyat.com – Rabu, 7 Agustus 2025 menjadi hari penuh haru dan syukur bagi Marten Sreklefat, pemuda asal Kampung Kwowok, Distrik Saifi, Kabupaten Sorong Selatan. Bertempat di halaman Rektorat Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, Marten resmi menyandang gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia setelah menempuh perjalanan studi selama tujuh tahun.
Sejak duduk di bangku kelas 4 SD, Marten bercita-cita menjadi dokter. Ia sempat mencoba peruntungan masuk Fakultas Kedokteran dan Ilmu Komputer di Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UNSTRAD) Manado, namun tidak lolos seleksi. Satu-satunya jurusan yang menerimanya adalah Pendidikan Bahasa Indonesia di UNIPA.
“Awalnya saya tolak. Tapi ayah saya bilang, jangan tolak berkat Tuhan. Ikuti dan taati perintah Allah,” ujar Marten dalam wawancara singkat usai prosesi wisuda. Nasihat sang ayah dan dorongan spiritual itulah yang akhirnya membimbingnya untuk menekuni dunia pendidikan bahasa.
Marten mengaku, perjalanan akademiknya penuh dengan suka dan duka. Baginya, kuliah bukan sekadar soal pelajaran di kelas, melainkan proses pembentukan karakter dan penguatan spiritualitas.
“Saya percaya bahwa terang hidup hanya datang dari Tuhan Yesus. Ayat nats saya adalah Yohanes 8:12: ‘Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.’” ungkapnya.
Ke depan, Marten berkomitmen untuk melanjutkan studi ke jenjang S2. Ia juga telah menyusun rencana besar: mendirikan komunitas pembinaan bagi generasi muda Papua yang mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab.
“Saya ingin menyelamatkan generasi muda Papua melalui pendidikan dan pembinaan karakter. Itu visi saya,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya belajar dengan tekun, hidup takut akan Tuhan, dan pantang menyerah meskipun keadaan tidak selalu sesuai harapan.
“Gelar ini tidak saya peroleh dengan mudah. Ada air mata, pengorbanan, dan doa. Tapi Tuhan setia,” pungkasnya penuh haru.
[red/mpr/hs]