
Merdey | Mediaprorakyat.com — Kepala Distrik Merdey, Yustina Ogoney, SE., MM., secara resmi menyerahkan bantuan penanganan kemiskinan ekstrem kepada masyarakat serta sejumlah satuan pendidikan di wilayah Distrik Merdey, pada Jumat (18/7/2025).
Kegiatan penyaluran bantuan ini berlangsung di Aula Kantor Distrik Merdey, dan merupakan bagian dari program penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem Tahun Anggaran 2025.
Dalam keterangannya kepada Mediaprorakyat.com, Yustina menyampaikan bahwa bantuan disalurkan secara bertahap kepada masyarakat umum serta lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA yang berada di wilayah distrik.
“Bagi warga yang belum menerima bantuan pada tahap ini, diimbau untuk bersabar karena masih akan ada penyaluran lanjutan,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa bantuan berupa bahan makanan yang diberikan kepada pihak sekolah harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak.
“Guru-guru diharapkan memasak dan memberikan makanan tersebut kepada anak-anak di sekolah. Dokumentasikan setiap kegiatan dalam bentuk foto dan video pendek sebagai bahan pelaporan,” tambahnya.
Yustina menjelaskan bahwa pembagian bantuan dilakukan dalam dua tahap (trip). Tahap pertama mencakup penyaluran kepada masyarakat dan sekolah-sekolah yang berada di kampung-kampung dan dalam wilayah Ibu Kota Distrik Merdey.
“Sedangkan tahap kedua menyasar kampung-kampung dan sekolah-sekolah di wilayah luar, yang jangkauannya cukup jauh dan bisa dikategorikan terisolir dari Ibu Kota Distrik Merdey,” terangnya.
Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena penyaluran bantuan berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Puji Tuhan, semua tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Apalagi saat ini masyarakat benar-benar membutuhkan kebutuhan pokok seperti gula, kopi, teh, dan beras,” ucap Yustina.
Sambungya, selain bahan makanan, sejumlah sekolah juga menerima bantuan berupa seragam dan perlengkapan belajar. Kepala distrik menegaskan bahwa bantuan tersebut harus diprioritaskan untuk siswa-siswi dari keluarga tidak mampu.
“Jika ada anak yang datang ke sekolah tanpa mengenakan seragam, guru wajib menanyakan alasannya. Bila memang siswa tersebut tidak memiliki seragam, maka bantuan harus segera diberikan,” tegasnya.
Menurut Salah Satu Tokoh Perempuan Papua asal Suku Moskona tersebut, Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menekan angka stunting, khususnya di wilayah terpencil seperti Distrik Merdey.
Ia juga menyampaikan, dalam kegiatan tersebut, Kepala Distrik Merdey turut melibatkan personel dari Polsek Merdey dan anggota TNI yang bertugas di wilayah Tanah Moskona.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sinergi dan dukungan dari Polsek dan Koramil di Merdey. Kehadiran mereka sangat membantu dalam proses penyaluran bantuan kemiskinan ekstrem ini,” pungkasnya.
[red/mpr/hs]