Tokoh masyarakat Tujuh Suku juga sebagai Kordinator Tujuh Suku Teluk Bintuni Abraham Wekaburi (Batik Warna Kuning) saat mengikuti pertemuan yang di mediasi Polres Teluk Bintuni di Ruang rapat Polsek Bintuni, (9/7/2020)
BINTUNI ||mediaprorakyat.com – Tokoh Masyarakat Orang Asli Papua (OAP) Teluk Bintuni yang juga sebagai Kordinator Tujuh Suku Abraham Wekaburi secara tegas mengatakan pihak Sub Kontraktor LNG TANGGUH harus secepatnya menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan pembayaran dan memperjelas status dari anak-anak Tujuh Suku yang bekerja pada proyek train 3 LNG Tangguh.

Pernyataan tegas yang di sampaikan oleh Abraham Wekaburi setelah mendengar langsung persoalan yang terjadi pada saat Kepolisian Polres Teluk Bintuni melakukan mediasi antara CSTS (kontraktor LNG TANGGUH) , Disnakertrans, Karyawan LNG TANGGUH yang di berhentikan secara sepihak , Kordinator Tujuh Suku dan IPTU.
Irdyan.S,SH (kapolsek Bintuni) di ruang rapat Polsek Bintuni pada hari Rabu (09/07/2020)
Kordinator Tujuh Suku saat di wawancarai wartawan menegaskan walaupun karyawan tidak bekerja secara maksimal akibat pandemik covid-19 ini, bukan berarti pihak sub kontraktor harus mengabaikan hak-hak dari anak-anak Tujuh Suku tersebut.
Semuanya perlu di jelaskan , sesuai dengan ke inginan anak-anak saya, pihak sub kontraktor harus bertatap muka secara langsung kepada anak-anak kami yang di rumahkan bahkan sudah ada yang di PHK sebut Kordinator Tujuh Suku.
Ia juga menjelaskan , setelah menerima keluhan dari anak-anak Tujuh Suku tersebut, Abraham Wekaburi memastikan kebenaran ada di pihak Karyawan.
” dalam hal ini mereka tidak salah, apa yang di sampaikan anak-anak tadi itu benar, seharusnya pihak perusahaan itu memperhatikan anak- anak kami, perusahaan itu ada di wilayah tanah Adat kami ” tegas Abraham Wekaburi.
Sesuai dengan penyampaian Disnakertrans kepada pihak CSTS tadi, semoga secepatnya di lakukan pertemuan agar kita terhindar dari sesuatu yang tidak di inginkan pinta Wekaburi.
Pada kesempatan yang sama Kordinator Solidaritas Karyawan LNG Tangguh Kabupaten Teluk Bintuni Endi Mecibaru kepada wartawan ia menegaskan, kami tidak akan melepaskan speed boat sebelum ada kepastian.
” Speed boad yang sementara di tahan sambil kami menunggu pihak perusahaan hadir dan sampaikan alasan secara tebuka terkait hak karyawan ” ujar Endi.
Untuk di ketahui Endi Mecibaru sebagai Kordinator Solidaritas Karyawan LNG Tangguh Teluk Bintuni sudah melakukan upaya, menyampaikan persolan terkait hak-hak karyawan ke Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Tujuh Suku, KNPI Teluk Bintuni, DPRD Teluk Bintuni dan pihak Disnakertrans.
Endi berharap agar persoalan ini jangan berlarut-larut, ” Apabila tidak di selesaikan secepatnya bukan hanya speed boat saja yang akan kami tahan, kami juga akan melakukan aksi Pemalangan di Babo, kami kasih batas waktu hingga hari Selasa Minggu depan ” ungkapnya. (HS)