Home / Berita

Selasa, 24 Juni 2025 - 21:08 WIT

Jatah Anak Papua Diabaikan? Ratusan Pencaker Kepung Kantor BKD dan Gubernur

Tampak Koordinator lapangan memberikan arahan kepada peserta aksi di depan Kantor Gubernur Papua Pegunungan. (Foto: Julianus Surabut / MediaProRakyat)

Tampak Koordinator lapangan memberikan arahan kepada peserta aksi di depan Kantor Gubernur Papua Pegunungan. (Foto: Julianus Surabut / MediaProRakyat)

Koordinator pencaker kabupaten Agus Marian,s.kom saa Wawacan (Foto : JS/MPR)

Wamena | Mediaprorakyat.com– Ratusan pencari kerja (Pencaker) dari delapan kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Papua Pegunungan, Kamis (20/6/2025).

Aksi ini merupakan lanjutan dari protes terhadap hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2024 yang dinilai tidak transparan dan bertentangan dengan komitmen antara pencaker dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Aksi dimulai pukul 10.00 hingga 16.30 WIT, dengan titik kumpul di halaman Kantor BKD. Para pencaker menyampaikan aspirasi langsung kepada Kepala Dinas BKD. Namun, penjelasan yang diberikan dianggap tidak memuaskan, sehingga massa melakukan pemalangan simbolik di kantor BKD, lalu melanjutkan aksi ke Kantor Gubernur Papua Pegunungan.

Dalam orasinya, Ketua Pencaker Papua Pegunungan, Yusup Yikwa, S.T., menyatakan kekecewaan atas hasil SKD yang dianggap melanggar kesepakatan awal.

“Kami kecewa karena hasil SKD yang diumumkan oleh BKD tidak sesuai kesepakatan awal, yaitu 80% untuk anak asli Papua dan 20% untuk non-OAP. Bahkan, ada formasi yang diumumkan kosong tanpa penjelasan,” tegas Yikwa.

Ia juga meminta agar aktivitas di Kantor BKD dihentikan sementara hingga ada klarifikasi terbuka terkait hasil seleksi tersebut.

“Kami ingin hasil seleksi ini dikaji ulang bersama Gubernur dan BKD sebelum masuk ke tahap SKB,” ujarnya.

Koordinator aksi, Agus Marian, S.Kom., menambahkan bahwa aksi ini merupakan bagian dari perjuangan panjang sejak 1 Juli 2024. Ia menilai proses seleksi CPNS tahun ini tidak melibatkan perwakilan pencaker dari delapan kabupaten dalam panitia seleksi.

“Kami bukan menolak hasil, tapi menuntut keadilan. Jangan abaikan peran Orang Asli Papua (OAP) di tanahnya sendiri,” ujar Agus.

Ia juga memperingatkan bahwa jika tuntutan tidak ditanggapi, aksi jilid keempat akan digelar dalam skala yang lebih besar.

Baca Juga  Pasar Wosi Manokwari Ramai Pengunjung Jelang Idul Fitri, Dibuka Sejak Pukul 05.00 WIT
Sekda Papua Pegunungan, Drs. Wasuok Demianus Siep, di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan (Foto: JS / MediaProRakyat)
Sekda Papua Pegunungan, Drs. Wasuok Demianus Siep, di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan
(Foto: JS / MediaProRakyat)

Menanggapi aksi tersebut, Sekretaris Daerah Papua Pegunungan, Drs. Wasuok Demianus Siep, menyampaikan permohonan maaf karena Gubernur tidak dapat hadir akibat sedang dalam suasana duka.

“Kami tidak bisa ganggu beliau dalam kondisi ini. Aspirasi adik-adik kami terima. Secara teknis, pihak BKD akan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kejanggalan dalam hasil seleksi,” jelas Sekda.

Ia juga menegaskan bahwa beberapa perwakilan pencaker telah bertemu dengannya dan melakukan diskusi awal dengan tim teknis BKN, meski belum ada keputusan final.

Situasi ini menunjukkan pentingnya transparansi dan keterlibatan masyarakat dalam setiap proses seleksi CPNS, khususnya di wilayah afirmatif seperti Papua Pegunungan. Pemerintah diharapkan segera menanggapi tuntutan secara terbuka dengan kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial.

 

[red/js]

Share :

Baca Juga

Berita

Cegah Lonjakan Domisili Baru, Pemkab Teluk Bintuni Hentikan Sementara Layanan Pindah Datang
Kegiatan lokakarya digelar di Penginapan Siloam Silimo, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Berita

Finalisasi Tata Batas Wilayah Adat di Jayawijaya Tegaskan Perlindungan Hak Masyarakat Hubula

Berita

Boru Siregar: Simbol Keberagaman di Tengah Khidmatnya Upacara HUT RI ke-80 di Distrik Tomu
Tampak dari depan, Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Judson Ferdinandus Waprak, di sebelahnya Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy, Wakil Bupati Joko Lingara, serta Abdul Samad Bauw, anggota MRPB dari unsur Agama Islam. Mereka bersama pasukan Paskibra dan Forkopimda turut bergoyang bersama. (17/8) Foto: Haiser Situmorang/MPR

Berita

Meriah dan Penuh Kebersamaan, Peringatan HUT ke-80 RI di Teluk Bintuni Disambut Tarian Tabola Bale

Berita

Remisi HUT RI ke-80, Bupati Yohanis Manibuy Ajak Warga Binaan Siap Kembali ke Masyarakat

Berita

Kepala Distrik Tomu Pimpin Upacara HUT RI, Semangat Kemerdekaan Menyala di Pesisir

Berita

Wakil Ketua Suku Moskona Apresiasi Pemerintah, Serukan Perhatian untuk Eks Simpatisan KKB

Berita

Wakil Bupati Joko Lingara Pimpin Upacara Penurunan Bendera HUT ke-80 RI di Teluk Bintuni