Wamena | Mediaprorakyat.com – Sejumlah organisasi mahasiswa dan komunitas sosial menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Bantuan disalurkan oleh gabungan OKP Cipayung Plus, Komunitas Tangan Kasih, dan Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah dari kota studi Sorong Raya dan Manokwari.

Kegiatan ini secara resmi dilepas oleh Ketua Tim Basarnas pada Rabu, 28 Mei 2025, dan disambut hangat oleh Satgas Tanggap Darurat Jayawijaya. Penyaluran turut didampingi oleh anggota DPR Papua Pegunungan dan DPRD Provinsi Papua Pegunungan, Ibu Salomina Marian, S.P.
Bantuan difokuskan untuk masyarakat di lima distrik terdampak, yakni Wita Waya, Kurulu, Musalfak, Wesput, dan Maima—khususnya warga yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Baliem.
Perwakilan mahasiswa, Paskalis Haluk, menyampaikan bahwa tim tiba di Wamena pada Jumat, 23 Mei 2025. Setelah itu, mereka langsung berkoordinasi dengan Posko Umum Mahasiswa dan melakukan survei lapangan selama tiga hari, 24–26 Mei, untuk menentukan titik-titik distribusi.
“Distribusi difokuskan ke empat posko di sejumlah kampung. Namun karena kerusakan teknis pada motor ‘yonison’, kami baru bisa menjangkau dua titik di Distrik Wita Waya, yaitu Kampung Kiolik (Desa Wiligima) dan Kampung Weteaima (Desa Korma), serta satu titik di Distrik Kurulu,” jelas Paskalis. Distribusi ke Distrik Wesput dan Maima akan dilanjutkan pada hari berikutnya.
Selain menyalurkan logistik, tim juga mengadakan sosialisasi bersama Ibu Salomina Marian terkait pelestarian lingkungan dan pentingnya pengelolaan hutan adat secara berkelanjutan. Edukasi ini disampaikan langsung kepada warga di titik-titik distribusi yang disambut secara adat dengan penuh kehangatan.
Wakil Bupati Jayawijaya sekaligus Ketua Satgas Tanggap Darurat, Ronny Elopere, S.IP., M.KP., memberikan apresiasi tinggi kepada para mahasiswa. Ia menilai penyaluran bantuan kali ini berbeda dari banyak pihak lain karena dilakukan secara terstruktur dan berdasarkan survei lapangan.
“Kelompok mahasiswa ini menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab yang tinggi. Ini patut diapresiasi,” ungkap Ronny dalam sambutannya.
Terkait isu banyaknya bantuan yang belum tersalurkan, Ronny menjelaskan bahwa keterbatasan stok menjadi kendala utama. Menurutnya, bantuan awal dari pemerintah provinsi sebanyak 50 ton kini telah habis disalurkan, sementara kebutuhan masyarakat masih mencapai setidaknya 5 ton lagi.
Pemerintah saat ini tengah mengupayakan bantuan tambahan dari berbagai sumber, termasuk dari Kabupaten Yahukimo dan Yalimo. SK Tim Posko Darurat yang sebelumnya telah berakhir pada 5 Mei 2025 juga sedang diproses perpanjangannya untuk mempercepat distribusi tahap selanjutnya.
[red/js]