
Manokwari, Mediaprorakyat.com – Solidaritas Mahasiswa Manokwari, OKP Cipayung Plus, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas, serta Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT) melakukan aksi penggalangan dana di dua titik strategis di Kota Manokwari, yaitu lampu merah Makalo dan lampu merah Wosi Haji Baju pada Rabu, (14/Mei/2025).
Aksi kemanusiaan ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, yang terjadi sejak akhir Februari hingga saat ini.
Menurut Sekretaris Tim Solidaritas Aksi, Paskalis Will, aksi ini melibatkan perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di Manokwari, yang bersatu dalam gerakan solidaritas tanpa memandang asal daerah.
“Aksi kami dilakukan sejak pukul 13.00 hingga 18.00 WIT. Hari ini menjadi hari terakhir penggalangan dana sesuai kesepakatan awal. Namun, karena proses distribusi dan belum adanya respons dari beberapa pihak yang telah kami kirimi proposal, posko donasi akan diperpanjang 3 hingga 4 hari ke depan,” ungkap Paskalis Will.
Selama total 1 minggu 4 hari, telah dilakukan tiga kali aksi di titik lampu merah untuk menjaring partisipasi publik. Hasilnya, dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp31.455.000 dan bantuan barang sebanyak 24 kardus, yang bersumber dari aksi jalanan serta sumbangan langsung dari masyarakat, mahasiswa, ikatan kedaerahan, dan berbagai instansi serta lembaga di Manokwari.
Tanggapan Terhadap Isu Hoaks dan Provokasi
Sayangnya, momen solidaritas ini sempat dicemari oleh beredarnya unggahan provokatif di media sosial. Sebuah akun Facebook bernama Iwan Wanimbo menyebarkan narasi keliru yang menuding aksi penggalangan dana ini disalahgunakan untuk kepentingan tertentu.
“Kami tegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Aksi ini murni kemanusiaan. Kami menduga ini ulah pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab. Kami akan menempuh jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban,” tegas Paskalis.
Pihak solidaritas pun meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar dan mengajak seluruh warga Manokwari untuk tetap menjaga semangat persatuan dan solidaritas sebagai anak bangsa.
“Manokwari adalah Kota Injil. Kota ini harus dijaga sebagai tempat yang aman dan damai. Jangan beri ruang bagi provokator. Kita kutuk segala bentuk adu domba yang merusak semangat kemanusiaan,” tegasnya menutup pernyataan.
[JS]