Home / BERITA / Provinsi Papua Barat

Sabtu, 12 April 2025 - 23:45 WIT

Ketua PMKRI Cabang Manokwari St. Thomas Villanova Klarifikasi dan Kecam Tindakan Aparat dalam Aksi BEM UNIPA

Ketua PMKRI Cabang Manokwari, Yostan Hilapok, memberikan keterangan pada Sabtu (12/4/2025).

Ketua PMKRI Cabang Manokwari, Yostan Hilapok, memberikan keterangan pada Sabtu (12/4/2025).

Manokwari, mediaprorakyat.com — Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Manokwari Santo Thomas Villanova, Yostan Hilapok, menyampaikan klarifikasi sekaligus mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian dalam aksi demonstrasi yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Papua (UNIPA) pada Kamis, 10 April 2025, di Jalan Gunung Salju, tepatnya di depan Asrama Mansinam 1, Manokwari.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (12/4/2025), Yostan menyoroti tindakan tidak manusiawi yang dilakukan aparat terhadap dua peserta aksi yang merupakan kader muda pergerakan. Keduanya ditangkap secara paksa dan diduga mengalami intimidasi oleh oknum kepolisian.

“Kedua korban penangkapan bukan hanya mahasiswa, tetapi juga generasi muda yang memperjuangkan hak-hak rakyat Papua. Mereka dilaporkan diculik, digiring ke dalam mobil Dalmas, dan diinterogasi di ruang tertutup oleh aparat yang diduga berada di bawah kendali Kapolresta Manokwari,” jelas Yostan.

Aksi demonstrasi tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap revisi Undang-Undang TNI serta perluasan Proyek Strategis Nasional (PSN) di seluruh Indonesia, termasuk Tanah Papua. Menurut para mahasiswa, rencana ini berpotensi merugikan rakyat kecil, mengabaikan hak-hak masyarakat adat, dan merusak lingkungan hidup.

Yostan menilai tindakan represif aparat merupakan bentuk kegagalan dalam menjaga prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Ia bahkan menyebut Kapolres Manokwari sebagai “Gatot” (Gagal Total) karena dinilai tidak mampu mengambil langkah bijak dan beradab dalam merespons aksi damai mahasiswa.

“Kami sangat kecewa dan menilai tindakan kepolisian tidak mencerminkan semangat kemanusiaan dan demokrasi. Negara seharusnya hadir sebagai pelindung, bukan penindas,” tegasnya.

PMKRI Cabang Manokwari mendesak adanya evaluasi serius terhadap tindakan aparat dalam peristiwa tersebut. Mereka juga meminta jaminan konstitusional atas hak menyampaikan pendapat di muka umum, serta mendesak pihak kepolisian untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas perlakuan tidak manusiawi terhadap dua kader mahasiswa itu.

Baca Juga  Pemda Teluk Bintuni dan Kapolres  Apresiasi Kunjungan Kapolda

[JS]

Share :

Baca Juga

BERITA

Polresta Manokwari Raih Juara I Layanan Polisi 110 se-Papua Barat

BERITA

Irma Filayati Apresiasi Muslimat NU: Momentum Muharram untuk Tingkatkan Kepedulian Sosial

BERITA

Peringatan 10 Muharram, Muslimat NU Teluk Bintuni Gaungkan Semangat Sosial dan Ajakan Lindungi Anak

BERITA

DP3AKB Teluk Bintuni: Jangan Biarkan Pelaku Kekerasan Seksual Bebas Berkeliaran
Keterangan gambar: Tangkapan layar memperlihatkan penumpang Kapal Motor (KM) Fajar Mulia II berhasil diselamatkan oleh penumpang lain yang berada di atas kapal, dengan melemparkan seutas tali ke arahnya. Namun, dalam video yang beredar, terlihat kru kapal juga turut melakukan upaya pertolongan. (Istimewa)

BERITA

Penumpang KM Fajar Mulia II Tercebur di Pelabuhan Bintuni, Berhasil Diselamatkan
Direktur Reskrimsus Polda Papua Barat, Kombes Pol Sonny Nugroho Tampubolon, saat ditemui wartawan usai perayaan Hari Bhayangkara, Selasa (1 Juli 2025).

BERITA

Ditreskrimsus Polda Telusuri Dugaan Korupsi di KPU Papua Barat
Foto AKP Boby Rahman, S.Tr.K., S.I.K., setelah memberikan keterangan kepada wartawan di ruang kerjanya pada Senin (30/6/2025).

BERITA

Kasus Dugaan Korupsi Beras ASN di Teluk Bintuni Masuk Tahap Penyidikan, Polres Kirim Tim ke Jakarta

BERITA

Bawaslu Teluk Bintuni Ikuti Pelantikan PPPK Secara Nasional, Lima Nama Resmi Dilantik