Manokwari, Mediaprorakyat.com – Masa Prapaskah menjadi momen refleksi dan pertobatan bagi umat Katolik. Hugo Rizal Wisnugroho, S.Si, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Provinsi Papua Barat, mengajak seluruh umat Katolik untuk menjalankan Prapaskah dengan semangat kesederhanaan dan kepedulian terhadap sesama.
Dalam pesannya yang merujuk pada Surat Gembala para Uskup, ia menegaskan pentingnya menjalankan puasa dan pantang sebagai bentuk pengendalian diri serta kesempatan berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
Hugo menjelaskan bahwa makna puasa dan pantang bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga melatih diri untuk hidup sederhana. Ia mengingatkan umat agar mengurangi kebiasaan konsumtif, seperti membeli makanan atau barang secara berlebihan, yang akhirnya sering terbuang sia-sia.
“Puasa yang benar adalah makan secukupnya, kenyang sekali saja dalam sehari. Dengan begitu, sisa uang yang biasanya digunakan untuk konsumsi berlebih bisa dialihkan menjadi bantuan bagi sesama yang berkekurangan,” ujarnya kepada media ini, Jumat (7/3/2025).
Sebagai bagian dari aksi Prapaskah, Hugo juga mengajak umat untuk melaksanakan Uga Hari, yaitu refleksi dan pertobatan melalui pola hidup sederhana dan secukupnya.
“Hasil dari keprihatinan yang kita lakukan selama Prapaskah ini bisa kita sumbangkan dalam bentuk aksi nyata untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” tambahnya.
Hugo juga menyoroti kebersamaan antara umat Katolik yang menjalankan Prapaskah dan umat Muslim yang berpuasa di bulan Ramadan. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga toleransi, saling menghormati, dan memperkuat persaudaraan antarumat beragama di Papua.
“Mari kita jalani masa Prapaskah dan Ramadan ini dengan penuh kedamaian dan kebersamaan. Kita jaga kerukunan agar Papua tetap menjadi tanah yang damai bagi semua umat beragama,” tutupnya. [JS]