Bintuni, Mediaprorakyat.com – Hari ketiga Jambore Wilayah I Hizbul Wathon di Teluk Bintuni diisi dengan kegiatan wisata alam hutan mangrove di Kampung Masina. Pada Rabu (26/6/2024), para peserta juga mengikuti berbagai kegiatan edukatif, seperti Materi Bela Negara, Pengenalan Kuliner Khas Bintuni, serta Pentas Seni.

Ketua Kwarwil Daerah Hizbul Wathon Teluk Bintuni, Daramatasia, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mengenalkan kekayaan alam kepada peserta, selain dari aspek belajar dan bermain. “Kampung Masina dipilih karena keindahan dan kesuburan hutan mangrove yang ada di sana,” ujarnya.
Kepala Kampung Masina, Maida Fimbay, menambahkan bahwa Kampung Masina memiliki nilai historis yang mendalam. “Nama ‘Masina’ adalah akronim dari ‘Masyarakat Indonesia,’ yang menunjukkan keterbukaan kampung ini untuk semua orang,” katanya.
Jambore ini juga dihadiri oleh peserta dari Kabupaten Sorong, yang menikmati keindahan hutan mangrove dan merasakan keagungan ciptaan Tuhan secara langsung. Para peserta dari perwakilan sekolah-sekolah diminta untuk mempresentasikan fungsi dan manfaat hutan mangrove terhadap keberlangsungan makhluk hidup.

Pembukaan Resmi oleh Abdul Fatah
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Papua Barat, Abdul Fatah, secara resmi membuka kegiatan Jambore Wilayah I Hizbul Wathon di bumi perkemahan Muhammadiyah Tisay Teluk Bintuni pada Senin (24/6/2024). Dalam sambutannya, Abdul Fatah menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh kader Hizbul Wathon se-Papua Barat dan berharap kedatangan mereka dapat mempertegas peran Muhammadiyah sebagai gerakan rahmatan lil alamin.
Ketua Panitia, Daramatasia, menjelaskan bahwa Jambore Wilayah I ini merupakan bagian dari upaya Gerakan Kepanduan Hizbul Wathon untuk mengembangkan visi Muhammadiyah dalam pendidikan anak, remaja, dan pemuda. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk karakter muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa.
Jambore Wilayah I tidak hanya menjadi ajang pertemuan bagi anggota Hizbul Wathon dari seluruh Papua Barat, tetapi juga sebagai forum konsolidasi gerakan. Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai tingkat, termasuk Pandu Pengenal, Pandu Penghela, dan Pandu Penuntun. Selama empat hari, peserta akan mengikuti berbagai kegiatan seperti lomba, edukasi, serta seni dan budaya yang dirancang untuk meningkatkan kemandirian, keterampilan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Daramatasia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Bintuni, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat, serta donatur lainnya.
Jambore Wilayah I Gerakan Kepanduan Hizbul Wathon Papua Barat 2024 ini bertujuan untuk membentuk watak, meningkatkan sikap kemandirian, serta mengamalkan kode kehormatan Pandu HW yaitu Janji dan Undang-Undang Kepanduan Hizbul Wathon. Dengan semangat “Fastabiqul Khoirat”, seluruh peserta diharapkan dapat mengambil banyak manfaat dari kegiatan ini dan terus berkontribusi positif bagi masyarakat.
Gerakan kepanduan Hizbul Wathon dijelaskan sebagai sistem pendidikan nonformal yang membantu dan melengkapi pendidikan formal. Gerakan ini bertujuan membentuk watak, karakter, dan kepribadian generasi muda bangsa berdasarkan Quran dan Sunnah untuk mewujudkan masyarakat yang madani.
Sambungnya, Sebagai kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah, Hizbul Wathon menjadi tempat menempa keterampilan, memupuk jiwa disiplin, dan membina semangat kebersamaan, serta menjadi wahana untuk mewujudkan warga bangsa yang berkepribadian, berwatak, dan memiliki jiwa bela negara, tutup Daramatasia. [TIM/HS]